Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Ngeri! mama muda di Ngawi menahan luka di kepala akibat dibacok ketua RT.
Sosok ketua RT seharusnya menjadi pengayom masyarakat di suatu wilayah.
Namun apa yang dilakukan ketua RT di Kabupaten Ngawi ini malah sebaliknya.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 20 Mei 2023, pasalnya ketua RT berinisial W (58) ini malah secara brutal membacok warga yang merupakan seorang mama muda.
Usai menerima bacokan yang membabi buta dari ketua RT, sang mama muda yang berinisial H (23) kini masih kritis.
Korban H yang merupakan warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, kini tengah menjalani perawatan di RSUD Dr Soedono Kota Madiun.
Dilansir dari Tribun Madura (20/5/2023) Nyawa H hampir tak terselamatkan setelah menerima sabetan senjata tajam, dari Ketua RT.
Tragisnya, usai berbuat sadis, W juga mengalami luka parah, hingga keduanya dilarikan ke rumah sakit yang berbeda.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Ngawi, Iptu Hambar Agus Susila mengungkapkan, dari hasil pemindaian rontgen, ditemukan logam yang masih tertancap di kepala belakang H.
"Kami lihat bentuknya seperti patahan logam. Kemungkinan itu patahan dari senjata tajam," ujarnya, Jumat (19/5/2023).
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnews, 20 Mei 2023, pihaknya lantas menganalisis salah satu barang bukti yang sudah diamankan dari pelaku.Hasilnya, memang ada bagian yang terlihat patah."Salah satu barang bukti yang digunakan untuk mencoba membunuh korban, yakni Sabit, ternyata mencuil atau terbelah," tuntasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Dr Soedono Kota Madiun, dr. Heru Susilo, SpAn, menambahkan, H merupakan pasien rujukan dari RS Widodo Ngawi sejak 18 Mei kemarin.
Setelah sampai di IGD RSUD Dr Soedono, lalu diperiksa lanjutan."
"Kemudian kami lakukan operasi pada tanggal tersebut," tuturnya.
"Saat ini kondisinya kesadarannya sudah membaik."
"Namun demikian, kami terus melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan pasien."
"Supaya kondisinya benar benar stabil," tutup dr Heru.
(*)