Find Us On Social Media :

Pulang Dinas Langsung Jual Es Teh, Ini Sosok Briptu Rika Melani Polwan Viral yang Tak Kenal Gengsi

Briptu Rika Melani menceritakan jika dirinya mulai menekuni usaha jualan es teh sudah sekitar 3 bulan.

GridHot.ID - Viral sosok polwan cantik yang tak gengsi jualan es teh usai pulang bertugas.

Viral seorang polisi wanita (Polwan) cantik terekam berjualan es teh di pekarangan rumahnya selepas dinas.

Diketahui dari TribunJateng, polwan itu bernama Briptu Rika Melani, anggota Polsek Penawangan, Polres Grobogan, Polda Jawa Tengah.

Polwan tersebut menjual es tehnya dengan brand 'Melani Es Teh Ndeso'.

Polwan itu tampak sederhana membuka lapaknya di depan rumah.

Melansir laman polresgrobogan.com, setiap harinya, seusai berdinas sebagai Staff Sium Polsek Penawangan Polres Grobogan, Briptu Rika Melani mengubah seragam dinasnya menjadi daster untuk berjualan es teh.

Bahkan saat ini dirinya sudah mempekerjakan 3 orang warga untuk membantu usahanya tersebut.

Briptu Rika Melani menceritakan jika dirinya mulai menekuni usaha jualan es teh ini sudah sekitar 3 bulan.

"Mulai berjualan es teh cup ini mulai tiga bulan lalu. Alhamdulilah, antusiasnya luar biasa," ujarnya dikutip dari laman polres grobogan.com, Senin (22/5/2023).

Tak hanya berjualan es teh, ia juga memiliki usaha store aksesoris kepolisian dan Bhayangkari yang dimulai sejak lima tahun yang lalu.

Store aksesoris itu berlokasi di Jalan Raya Danyang - Pengkol, Dusun Tegalsari ini, yang berdekatan dengan tempat dirinya berjualan Es.

 Baca Juga: Mantan Artis Jadi Kapolres di NTT, Ini Sosok Vivick Tjangkung yang Bolak-balik Lakukan Penyamaran untuk Bongkar Kasus Narkoba

Seperti dikutip dari TribunJatim, Briptu Rika menjelaskan alasan dirinya memiliki banyak usaha disamping dirinya bekerja di kepolisian.

"Saya tipenya nggak bisa diam. Pulang dinas, langsung ngurusin dagangan. Begitu juga dengan suami. Sama-sama jadi Polisi, tetapi setelah di rumah, kami fokus sama dagangan," ungkapnya.

Bersama sang suami, Brigadir Rizqi, bahu-membahu untuk berjualan es teh.

Apalagi jika hari Jumat tiba, mereka sibuk membuat racikan es teh yang sepet, wangi, manis dan segar.

Setiap hari Jumat, ia mengadakan open donasi.

"Banyak temen-temannya yang ikut juga, nama gerakannya yaitu #gerakanjumatberkahsedekahesteh," tambah dia.

Meski memiliki karir dan bisnis yang bagis, namun Briptu Rika sadar jika bisnis es teh saat ini semakin banyak yang meminati.

Hal inilah yang membuat dirinya tidak pernah memasang target untuk penjualan es teh produknya.

"Kadang sepi, kadang ramai. Kita pernah juga dapat pesanan juga paling banyak 350 cup," ujar Rika Melani

Bukan hanya es teh original saja yang dijual Rika Melani, namun ia juga menjual berbagai varian rasa es teh dengan harga mulai dari Rp3 ribu sampai dengan Rp 8 ribu.

"Ada milk tea, ada leci tea, ada varian strawberry dan lainnya," ujar Rika.

 Baca Juga: Nikita Mirzani Murka Rumahnya Digeledah Polisi, Sikap Berani Lolly Saat Hadang Anggota Jadi Sorotan, Nyai: 1 Polwan Dorong Anak Gue

"Larisnya dagangmu tak mengurangi jatah rejekiku. Sepinya daganganmu tidak menambah rejekiku. Jadi, rejeki itu tidak akan kemana," ujar Rika Melani.

"Jadi beberapa ada yang jualan es teh cup di sekitar saya dengan awalnya hanya pakai cup biasa tanpa brand. Kemudian, saya bikin peluang menawarkan cup sablon dengan brand mereka dan sampai 0sekarang mereka masih memesan lewat saya," ujarnya.

Jika ditanya motivasi berjualan meskipun secara penghasilan dirinya dan sang suami sebagai polisi mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, justru keduanya ingin mewujudkan cita-cita mulia.

"Pengen membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk mereka yang butuh pekerjaan. Alhamdulilah, pelan pelan saya punya dua karyawan," ujarnya.

Dikatakannya, jika usaha itu berkembang maka karyawan yang akan dipekerjakan akan lebih banyak lagi

"Kalau usaha ini berkembang lebih banyak lagi, maka akan bertambah juga karyawan yang mau bekerja sama dengan kami," tambah Rika Melani yang selalu mendapat support dari keluarga besarnya.

Mahasiswa Magister Kenotariatan Untag 1945 Semarang ini semula sempat ditentang oleh orang tuanya untuk berjualan es teh.

Namun, dukungan sang suami dan anak menjadikan dirinya akhirnya bertekad jualan es teh.

"Disuruh ngurusin suami dan anak saja sama fokus kuliah S2. Tetapi saya tipe yang tidak bisa diam dan tidak suka menghamburkan uang, mending dipakai untuk usaha dari rumah dan hasilnya bermanfaat bagi banyak orang," tutup perempuan kelahiran Mei ini.

 

(*)