Tarub dipahami sebagai bangunan tambahan di sekitar rumah orang yang punya hajat mengawinkan buah hatinya.
Sifat bangunan tersebut tidak permanen, karena setelah acara hajatan rampung, maka akan dibongkar kembali.
Daun kelapa berwarna hijau tua yang dianyam dalam bentuk lembaran, digunakan sebagai atap bangunan tarub.
Lembaran yang berjumlah banyak itu kemudian disusun menjadi atap dan dinding penyekat.
Anyaman daun kelapa berwarna hijau tua itulah yang dinamakan ‘bleketepe’.
Nah, dalam pemasangan tarub ini pun dipilih hari yang baik untuk memasang tarub.
Hitung weton Jawa pemasangan tarub ini menurut jumlah neptu hari dan pekan.
Misalnya, pemasangan tarub akan dilakukan pada hari Jumat Pon.
Jumat Pon, memiliki nilai neptu weton Jawa adalah Jumat (6) ditambah Pon (7) = 13.
Kemudian dilihat apakah hari itu baik atau tidak dari perhitungan Primbon Jawa berikut ini:
- Bila jumlah neptu 7 atau 13, berarti aman tenteram dan baik.
- Bila jumlah neptu 8 atau 14, berarti siluman pria, tidak baik
- Bila jumlah neptu 9 atau 15, berarti dodok atung, tidak baik.
- Bila jumlah neptu 10 atau 16, berarti temen dan luhur, baik.
- Bila jumlah neptu 11 atau 17, berarti siluman wanita, tidak baik.
- Bila jumlah neptu 12 atau 18, berarti bencana, tidak baik.
Dari contoh di atas, dengan nilai neptu 13, maka pertanda baik.
Dari perhitungan primbon Jawa di atas, maka hari baik untuk memasang tarub, adalah pada neptu 7, 13, 10, atau 16.
Dengan neptu berjumlah 7, 13, 10, atau 16, maka weton Jawa yang dimaksud adalah: Minggu Kliwon, Minggu Legi, Senin Pahing, Selasa Pon, Selasa Wage, Rabu Pahing, Kamis Kliwon, Kamis Legi, Jumat Pon, Jumat Wage, Sabtu Pon, atau Sabtu Wage.
(*)