Find Us On Social Media :

Viral Jenazah Diangkut Menyebrang Sungai di Lampung Gara-gara Anggaran Jembatan Tidak Ada, Kalau Musim Hujan Harus Pakai Batang Pisang

Viral warga bawa jenazah menyebrangi sungai

Gridhot.ID - Beberapa wilayah di Indonesia memang masih memperlukan infrastruktur seperti jembatan.

Bahkan dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya sempat geger warga di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, viral karena menyebrang sungai yang sedang meluap.

Aksi nekat para warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa, pria dan wanita itu terekam dalam beberapa potongan video.

Dalam video berdurasi 30 detik, terlihat dua remaja putri sedang dibantu empat pemuda menceburkan diri ke sungai dan terbawa arus ke arah bawah sungai.

Kejadian tersebut terjadi pada Januari 2023 lalu.

Memang di beberapa wilayah masih memperlukan infrastruktur tambahan seperti jembatan agar warga bisa beraktivitas dengan baik ke berbagai wilayah.

Kini yang terbaru di bulan Juni 2023 terjadi di Lampung.

Dikutip Gridhot dari Tribunstyle, video warga Pekon (desa) Pemerihan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, terpaksa menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai menjadi viral di media sosial, Minggu (4/6/2023).

Usut punya usut, hal itu dilakukan karena di sungai tersebut tidak ada jembatan yang mengubungkan dua sisi Sungai Way Pemerihan.

"Benar, lokasi pemakaman ada di seberang (sungai), di lokasi memang tidak ada jembatan.

Ini yang sering dikeluhkan warga," kata Subantoro, Kepala Pekon Pemerihan Subantoro, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Senin (5/6/2023) siang.

Baca Juga: 5 Weton Ini Punya Sikap So Sweet, Daya Tarik dan Romantisme yang Dimilikinya Bikin Hati Meleleh

Dalam video yang direkam Subantoro, terlihat sejumlah warga menyusuri Sungai Way Pemerihan sambil menggotong keranda jenazah.

Dengan berhati-hati warga turun ke sungai agar keranda tidak terjatuh untuk dibawa ke pemakaman yang berada di seberang sungai.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan ke pemerintahan setempat tentang kebutuhan jembatan tersebut.

"Anggaran desa terbatas, jadi untuk pembangunan jembatan selalu terkendala," kata Subantoro.

Menurutnya lokasi pemakaman sebenarnya masuk ke areal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

"Memang masuk TN (taman nasional) tapi pihak balai (TNBBS) sudah memberikan izin untuk pembangunan jembatan untuk akses ke pemakaman," kata Subantoro.

Sementara itu, juru kunci TPU Pemerihan Surono mengatakan kondisi itu sudah terjadi sudah lama.

Terlebih jika masuk musim penghujan, arus sungai menjadi deras dan ketinggian air menjadi kendala.

Jika sudah demikian, warga terpaksa mengikat keranda jenazah dengan batang pohon pisang agar mengapung, dan warga berenang sambil mendorong keranda.

"Kalau musim hujan pakai batang pohon pisang diikat ke keranda, jadi bisa ngapung," kata Surono.

Surono mengatakan warga berharap agar segera dibangun jembatan untuk akses ke pemakaman itu.

(*)