Find Us On Social Media :

Kisah Pilu 4 Bocah Bone, Ayah Merantau Tak Ada Kabar Ibu Meninggal Dunia Jatuh dari Motor, Begini Kata Tetangga

Dua anak meratapi jasad ibunya Suriani yang meninggal akibat jatuh dari motor di Pasar Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

GridHot.ID - Nasib pilu dialami empat bocah di bawah umur di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Dua tahun ditinggal sang ayah di perantuan tanpa kabar, empat bocah itu justru harus merelakan ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan.

Melansir Tribun Bone, ibu empat bocah itu, Suriani, meninggal dunia akibat terjatuh dari motor di Pasar Palakka, Bone, Selasa (6/6/2023) lalu.

"Pagi hari, ketika akan pergi bekerja, motornya tidak mau menyala. Setelah berhasil dinyalakan, dia menukar motornya dengan motornya saudaranya, Pak Usman," jelas eks tetangga Suriani saat masih hidup, Darman, pada Sabtu (10/6/2023).

"Sekitar pukul 5 sore, ketika sedang dalam perjalanan pulang, Suriani jatuh dari motor dan meninggal dunia," lanjutnya.

Darman juga mengungkap soal kehidupan Suriani semasa hidup.

Dikatakan Darman, Suriani pertama kali tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency pada Agustus 2021.

Namun, karena sudah tiga bulan menunggak pembayaran, Suriani dan keempat anaknya terpaksa harus pindah.

Suriani dan anak-anaknya meninggalkan rumah kontrakan tersebut pada Juni 2022 lalu pindah ke kontrakan baru.

"Akhirnya, dengan bantuan salah satu organisasi dari Solidaritas Insan Peduli di BTN Villa Art Regency, mereka pindah ke kontrakan baru dengan utang sekitar tiga bulan," jelasnya.

Darman mengatakan anak ketiga Suriani pernah dirawat di rumah sakit karena pola makannya yang tidak teratur.

"Anak almarhumah ini pernah masuk rumah sakit karena tidak memiliki pola makan yang teratur," ucapnya.

Baca Juga: Gaya Haji Lady Bikin Petugas Pelabuhan Geleng-geleng Kepala Melihatnya, Ini Sosoknya yang Pakai Perhiasan Emas Seberat 3 Kg di Tubuhnya

Setelah anaknya dirawat di rumah sakit, Suriani ternayat tidak mampu membayar tagihan perawatan.

Dia akhirnya dibantu tetangga untuk melunasi tagihan tersebut.

"Waktu itu, ada seorang tetangga yang membantu membayar biaya pengobatannya," ujarnya.

Darman menjelaskan ketika Suriani pergi bekerja, ia biasanya meninggalkan anak-anaknya di rumah kontrakan.

"Dia pergi mencari nafkah dengan menjual minuman pop ice atau bekerja sebagai jasa tukang antar barang," ucapnya.

Suriani juga sering dikunjungi dan dibawakan makanan oleh tetangganya.

Namun, pada Selasa (6/6/2023), Suriani melihat anak-anaknya untuk terakhir kalinya.

Ia meninggal dunia akibat jatuh dari sepeda motor.

Kini, keempat anak Suriani, diasuh oleh nenek dan pamannya bernama Usman.

Usman bekerja sehari-hari sebagai buruh gudang dengan upah Rp80 ribu per bulan. (*)