Gridhot.ID - Nama Erick Thohir terus melejit di tahun 2023 ini.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, Erick Thohir bahkan masuk dalam daftar nama-nama yang dipercaya akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Erick Thohir yang memiliki pengalaman memimpin berbagai perusahaan dan Menteri BUMN dianggap mumpuni untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai wakil nantinya.
Erick Thohir sendiri memang lebih dikenal sebagai pengusaha sejak dulu.
Namun siapa sangka, saudara kandung Erick ternyata juga berhasil sukses sebagai seorang pengusaha besar di Indonesia.
Namanya adalah Garibaldi Thohir yang sudah cukup terkenal di dunia bisnis Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, nama Garibaldi Thohir alias Boy Thohir sendiri sudah tak asing lagi dalam dunia usaha.
Anak dari salah satu pendiri Astra Muhammad Teddy Thohir ini merupakan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Forbes pernah mencatat bahwa pria berusia 54 tahun ini masuk sebagai orang terkaya di Indonesia di urutan ke-17.
Total kekayaannya tercatat sebesar 1,6 miliar dollar AS atau setara Rp 22,4 triliun.
Sumber kekayaan terbesarnya berasal dari PT Adaro Energy.
Boy Thohir sendiri merupakan Presiden Direktur dari PT Adaro Energy Tbk.
Meski swatsa, Adaro sejauh ini jadi perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Tahun 2005, Boy bersama Sandiaga Uno, Theodore Rachmat, dan Soeryadjaya membentuk konsosium untuk mengambil alih saham Adaro Energy dari perusahaan asal Australia.
Pembelian Adaro jadi titik balik Boy dalam pencapaian bisnisnya.
Dalam kurun waktu beberapa tahun, Adaro menjelma jadi produsen batu bara terbesar di Indonesia menggeser PT Kaltim Prima Coal.
Tahun 2008, Adaro resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Produk batu bara Adaro dinilai membawa konsep ramah lingkungan dengan brand Envirocoal.
Kiprah bisnisnya tak hanya berkutat di batu bara.
Boy juga tercatat sebagai pemilik perusahaan pembiayaan WOM Finance, operator perusahaan air minum, hingga jaringan restoran Hanamasa.
Di Jakarta, bisnis Boy juga terbilang besar.
Lewat Grup Wahana Artha, perusahaannya menjadi pemegang main dealer yang mendistribusikan motor merek Honda.
Kendati demikian, riwayat bisnisnya tak selamanya mulus.
Boy yang menyandang gelar MBA dari Northrop University Amerika Serikat, memulai kariernya dengan bergabung di Astra, perusahaan yang dirintis ayahnya.
Berbekal pengalaman di Astra, Boy mencoba peruntungan dengan terjun ke bisnis properti.
Boy membeli tanah di kawasan Kasablanka, Jakarta.
Sayang, usaha propertinya tak berjalan mulus. Perusahaan propertinya lantas dijual ke ayahnya.
Tahun 1992, Boy mulai melirik bisnis batubara yang dianggapnya sangat cerah.
Boy membeli perusahaan batu bara di Sawahluntio, PT Allied Indo Coal.
(*)