Sebagai orang tua, Ismawan Kurnianto senang melihat putrinya saat itu tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
"Buat saya Putri sudah menjadi juara, dia sudah menjadi pribadi yang lebih percaya diri, lebih mandiri," kata Ismawan.
Putri Ariani diketahui lahir prematur di usia 6 bulan 18 hari.
Selama tiga bulan Putri Ariani berada dalam inkubator.
Kemudian setelah keluar, dokter menyadari ada yang berbeda dengan mata Putri Ariani.
Saat itu orang tua Putri Ariani langsung membawanya ke Singapura untuk diobati.
Mata sebelah kanannya sempat ditangani, tapi tidak dengan sebelah kiri, namun operasi tersebut tidak berhasil.
Putri Ariani lahir di Bangkinang, Riau pada 31 Desember 2005.
Pada gelaran Asian Para Games 2018, Putri Ariani ikut terlibat dalam membawakan lagu tema resmi pesta olahraga difabel Asia tersebut.
"Putri memang tidak bisa melihat dunia, tapi Putri ingin dilihat dunia bahwa anak-anak difabel bisa dan mampu berkarya," kata Putri Ariani yang saat itu berusia 12 tahun.
"Putri sangat bahagia, senang, terharu, bangga, dan tidak menyangka diberikan kesempatan untuk menyanyikan lagu 'Song of Victory' dan bisa menjadi bagian dari Asian Para Games," lanjutnya.
Diberitakan Harian Kompas, 6 November 2021, Putri Ariani juga tampil dalam pembukaan Pekan Paralimpiade Papua 2021.
Putri Ariani tampil bersama penyanyi asal Papua, Nowela dan Edo Kondologit. (*)