Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, artis kondang ini meninggal dunia mendadak.
Meski telah lama meninggal dunia, sosoknya masih terus dikenang banyak orang.
Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Pretty Asmara.
Dikutip Gridhot dari Tribun Bali, Pretty Asmara dilaporkan meninggal dunia pada Minggu, 4 November 2023.
Pretty Asmara meninggal dunia di usia 41 tahun akibat penyakit yang dideritanya.
Pretty Asmara yang mengaku memiliki penyakit lambung, juga sempat menjalani tranfusi darah karena rendahnya kadar hemoglobin
Pretty Asmara sempat mengalami turun berat badan secara drastis hingga 30 kilogram, dihitung sejak ia masuk penjara
Pretty Asmara mengatakan susah makan karena tak bisa mengkonsumsi makanan pedas.
Hal ini lantaran makanan di penjara didominasi makanan pedas.
“Di penjara itu kebanyakan pedas, aku kan enggak bisa makan pedas, ya gimana ya namanya di penjara,” kata Pretty
Akibat tidak bisa memakan makanan penjara, nafsu makan Pretty pun berkurang hingga dia tidak bisa makan.
“Di penjara itu kebanyakan pedas, aku kan enggak bisa makan pedas, ya gimana ya namanya di penjara,” kata Pretty Asmara
Akibat tidak bisa memakan makanan penjara, nafsu makan Pretty Asmara pun berkurang hingga dia tidak bisa makan
Kebiasaan ini membuat tubuh Pretty Asmara tak bisa beradaptasi hingga akhirnya terkena penyakit.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kepala Rumah Sakit (RS) Pengayoman Cipinang, Jakarta Timur, Dokter Daniel, mengatakan ada dua penyakit yang menjadi penyebab komedian Pretty Asmara meninggal dunia.
Pretty mengembuskan napas terakhir dalam usia 41 tahun di RS Pengayoman cipinang pada Minggu (4/11/2018) pukul 06.55 WIB.
"Karena proses infeksi di paru-paru itu dengan infeksi di hati. Kemungkinan ada (riwayat penyakit) sebelum masuk ke rutan (rumah tahanan). Cuma, mungkin mendiang enggak pernah check up, pas masuk rutan baru keluar gejalanya," tutur Daniel di RS Pengayoman, Minggu siang.
Ia menjelaskan bahwa Pretty dibawa ke rumah sakit tersebut pada 18 Oktober 2018 (sebelumnya ditulis 2 November 2018) pukul 18.00 WIB dengan keluhan sesak napas dan pusing.
Pretty ketika itu ditangani oleh dokter jaga di Unit Gawat Darurat (UGD) dan kemudian dirujuk ke dokter spesialis paru-paru.
"Jadi, waktu diperiksa diduga ada gangguan pada paru-paru. Jadi, besoknya kami kasih oksigen waktu itu. Tahap pertama, kasih infus kemudian rawat inap. Besoknya diperiksa dokter spesialis, itu ada pembesaran di hati. Ada gangguan fungsi hati juga, selain gangguan fungsi paru," ujar Daniel.
Selain itu, ada penimbunan cairan di antara paru-paru dengan pembungkus paru-paru.
Dari situ, pihak rumah sakit mencoba melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penimbunan cairan tersebut.
"Tapi, belum keluar hasil pemeriksaannya, meninggal. Jadi di sini keadaannya sudah mulai membaik. Tiba-tiba semalam drastis penurunannya, kami pasang oksigen. Pasien sudah gelisah, terus dicabut oksigennya. Beberapa kali dipasang oksigennya, dicabut lagi. Enggak lama, jam 06.55 mengembuskan napas terakhir," tutur Daniel pula.
Menurut ia, dua penyakit itu mungkin timbul karena pengaruh gaya hidup.
Namun, karena belum ada hasil pemeriksaan lebih lanjut yang keluar, Daniel belum bisa memastikan itu.
"Ya, mungkin (gaya hidup). Kan mendiang ada riwayat pakai narkoba. Setiap pasien masuk ke kami itu ada riwayat pakai narkoba. Kami periksa semua faktor pendukung. Dia murni karena infeksi paru-paru," ucap Daniel.
(*)