Karakter Weton Senin Pon, Suka Membantah Tapi Penolong yang Luar Biasa

Senin, 03 Juli 2023 | 09:42
TransTV

Baim Wong

Gridhot.ID - Karakter weton Senin Pon ternyata cukup unik dibanding lainnya.

Mereka memiliki beberapa sifat yang kontradiktif tiap berhadapan dengan orang lain.

Salah satu sosok terkenal yang memiliki weton Senin Pon adalah Baim Wong.

Dikutip Gridhot dari Gramedia, weton adalah hari lahir dalam penanggalan Jawa.

Weton dipercaya bisa memiliki kaitan erat dengan Neptu.

Beberapa orang menyebut weton merupakan hari lahir.

Namun, jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, weton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya seperti Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon.

Dalam budaya Jawa, weton tak hanya sekadar hari lahir saja, tetapi weton bisa dibilang sebagai penanggalan maupun perhitungan hari lahir dari seseorang yang kerap juga dijadikan sebagai sebuah patokan yang akhirnya merujuk pada ramalan tertentu.

Menurut kepercayaan Jawa, weton bisa berkaitan dengan ramalan peristiwa tertentu.

Salah satunya adalah mengenai karakter para pemilik weton.

Dalam artikel ini akan difokuskan untuk menelisik karakter dari para pemilik weton Senin Pon.

Baca Juga: Rendy Kjaernett Minta Waktu, Suami Lady Nayoan Segera Beberkan Soal Tato Wajah yang Diduga Syahnaz: Saya Pasti Kasih Tahu

Dikutip Gridhot dari Intisari Online, jadi, weton Senin Pon, memiliki jumlah nilai neptu weton Jawa adalah 11.

Angka 11 inilah yang menjadi acuan untuk meramalkan mereka yang lahir di weton Senin Pon.

Dalam primbon Jawa, mereka yang lahir pada Senin Pon memiliki watak Demang Kadhuruwan dan Aras Tuding.

Itu bisa diartikan orang yang angkuh dan memiliki watak yang keras, suka membantah dan sering terlibat dalam berbagai masalah.

Meski memiliki sifat negatif seperti itu, tetapi mereka yang lahir pada weton Senin Pon juga memiliki kelebihan seperti cerdas, sportif, kreatif, dan tidak tegaan.

Sifat keras kepala dan angkuh melekat pada mereka yang lahir pada weton Senin Pon, jadi jangan harap mereka akan mendengar apa yang Anda katakan.

Dan karena mereka cerdas, terkadang mereka menganggap semua orang salah apabila tidak sejalan dengan pola pikirnya.

Namun, apa yang dibantahkan itu biasanya diterima semua orang di sekitarnya.

Mereka kelahiran weton Senin Pon juga orang yang takabur, suka membantah, dan sering mendapat masalah.

Tetapi, mereka juga memiliki jiwa pemimpin, dan menjadi penolong serta pelindung bagi orang di sekitarnya.

Karena kecerdasan yang dimiliki oleh mereka kelahiran weton Senin Pon, maka mereka pantas menjadi sosok pemimpin yang pandai dalam mengambil keputusan, mereka juga termasuk dermawan, tidak kenal pamrih, dan ikhlas.

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan D3, Brantas Energi Buka Kesempatan Emas di Posisi Ini, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya

Weton Senin Pon berada di bawah naungan Sumur Sinaba, yang dipercaya luas wawasannya sehingga bisa menjadi sumber orang mencari ilmu.

Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.

Kelahiran Mongso Kalima, Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad, untuk mereka yang lahir pada 14 Oktober hingga 9 November.

Mongso Kalima itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti dengan mendung, bahkan sering turun hujan, dengan curah hujan yang serin gpula sangat lebat.

Mangsa Kalima ini dikuasai oleh Batara Asmara, yang lama orbitnya 27 hari, maka sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara.

Batara Asmara adalah dewa kesenangan an keberuntungan, namun sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan yang tidak menyenangkan.

Jika orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu.

Pengaruh Batara Asmara pada orang yang lahir dengan mongso Kalima, adalah kewibawaan, harga diri, bekerja dengan diam-diam tetapi sukses.

Oleh karena itu, orang yang terlahir dalam mongso Kalima biasanya orang-orang yang pendiam, namun mereka dapat memberikan nasihat bagi orang yang membutuhkan, pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia.

Penampilan mereka penuh misteri, hal itu karena mereka lebih senang bekerja secara diam-diam, perkataannya penuh arti dan kepastian.

Mungkin yang belum mengenal orang kelahiran mongso Kalima, terasa sangat kaku bergaul dengannya, segalanya tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda, bahkan enak diajak untuk berbincang-bincang.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Komedian Kondang Ini Meninggal Dunia Usai Komplikasi Paru-paru, Selalu Menolak Dirawat Rumah Sakit

Sesuatu yang luar biasa bagi kelahiran mongso Kalima adalah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apa pun bentuknya.

Istimewanya lagi, ketika mereka mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu, dan berhasil!

Bagi orang kelahiran mongso Kalima, tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa, semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.

Berdasarkan Primbon Jawa, kelahiran wuku Sinta berada dalam pengaruh Bethara Yamadipati, yang wataknya seperti raja dan pendeta, banyak kemauan, keras, cepat bahagia, bakat kaya harta beda.

Mereka yang lahir pada wuku Sinta, juga mudah mendapatkan kesenangan hidup, juga menjadi pelindung atau penolong orang sakit.

Mereka kelahiran wuku Sinta juga suka memperlihatkan kekayaannya, dan memiliki kemuliaan.

Bahaya yang bakal dihadapi ketika berada di pertengahan umur, ketika sedang meningkat namun tidak dermawan, maka menyebabkan kejatuhannya.

Sebagai penangkalnya memberikan sedekah berupa nasi pulen yang dikukus senilai beras zakat fitrah, dengan lauk pindang kerbau seharga 21 ketheng, dan waktu membeli tidak boleh menawar.

Saat wuku berjalan selama tujuh hari, sebaiknya tidak bepergia ke arah timur laut.

Wuku Sinta baik untuk mengobati, membuat sarat supaya banyak hujan, mengobati orang yang terkena pengasihan atau sebaliknya.

Namun, tidak baik untuk menanam dan membuka pekarangan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari, Gramedia Blog