GridHot.ID - Heboh penemuan karungberisi mayat perempuan di areal persawahan Desa Bulu Pasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pada Sabtu (8/9/2023).
Mayat perempuan tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
Melansir Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rizkika Putra Atmada menguak identitas mayat perempuan tersebut.
Rizkika mengatakan korban merupakan seorang perempuan berinisial DL (20) asal Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
"Berinisial DL (20), warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih," ujar dia, Sabtu (8/7/2023).
Rizkika menegaskan kondisi jenazah korban di dalam karung warna putih tersebut masih utuh atau tidak termutilasi.
Posisi korban meringkuk dengan tangan terikat.
"Kondisinya terikat. Bukan mutilasi," lanjut dia.
Polisi hingga saat ini masih menyelidiki mengenai dugaan pembunuhan dan pelakunya.
"Masih lidik," kata dia.
Saat ini, jenazah perempuan tersebut dilakukan proses autopsi oleh dokter forensik RS Bhayangkara Kediri.
Proses autopsi ini akan memakan waktu, karena pihak kepolisian ingin mencari informasi mengenai penyebab kematian korban.
Selain itu, identifikasi juga dilakukan terlebih dahulu untuk melihat apakah ada luka atau tidak.
Sebagian jasad tersebut sudah mulai membusuk. Akan tetapi bagian kepala dan pakaian masih lengkap.
"Nanti akan kami sampaikan perkembangan lebih lanjut setelah proses autopsi dan identifikasi selesai," ungkap dia.
Pengakuan ibu korban
Melansir TribunJatim.com, ibu korban yang bernama Sulastri (47) tak kuasa menahan tangisnya.
Sulastri mengaku tidak mendapatkan firasat apapun menjelang kematian putrinya dengan cara yang tragis.
Ia mengaku bertemu terakhir kalinya dengan putrinya pada Rabu (5/7/2023) siang saat anaknya pulang waktu istirahat dari tempat kerjanya.
Pertemuan terakhir itu juga bukan firasat buruk yang dialaminya.
Sulastri bersama suaminya, Suprapto (48), kemudian takziah ke rumah saudara di Blitar.
Keesokan harinya, Kamis (6/7/2023), Sulastri dijemput lagi oleh suaminya untuk kembali ke rumah.
Saat sampai di rumah, Sulastri sudah tak mendapati putrinya lagi.
Suaminya mengatakan bahwa anaknyatelah mendapatkan pekerjaan di Kabupaten Lamongan. Suaminya itu kemudian izin mengantar baju ganti untuk putrinya ke Lamongan.
Sulastri sebenarnya ragu dengan pengakuan suaminya mengingatanaknya itu tidak pernah bercerita mengenai rencana bekerja di Lamongan.
Apalagi, setelahpamit mengantar baju ganti untuk anaknya ke Lamongan, suaminya itu tak diketahui keberadaanya sampai sekarang.
Hari-hari berlalu, Sulastri kemudian mendapatkan kabar jika putrinya ditemukan meninggal terbungkus karung di Desa Bulu Pasar.
Pelaku diduga ayah korban
Sulastri lantas mencurigai pelaku utama kasus pembunuhan itu adalah Suprapto, suaminya dan ayah kandung anaknya sendiri.
Sulastri berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh putrinya.
"Anak saya baik dan sudah bekerja," ungkapnya.
Sementara itu, Maryono (68), kakek korban yakin pelaku yang menghabisi cucunya adalah Suprapto, menantunya sendiri.
Kecurigaan itu menguat karena Suprapto ejak Kamis (6/7/2023) menghilang sambil membawa sepeda motor sewaan yang biasa dipakai cucunya berangkat dan pulang kerja.HP milik cucunya juga dibawa serta.
Maryono menduga cucunya dihabisi ayahnya sendiri dengan cara dianiaya atau dicekik di dalam kamarnya.
"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.
Diungkapkan Maryono, menantunya memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang. Jika tidak diberi uang biasanya memberikan ancaman.
"Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.
Maryono juga tidak habis pikir mengapa menantunya tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
"Mungkin orangnya dendam dengan saya, karena cucunya sering mengadukan perlakuan ayahnya kepada saya," ungkapnya.
Di sisi lain, Bahrudin (44), paman korban yang rumahnya bersebelahan dengan rumah korban mengaku sempat mendengar suara jeritan dari rumah korban.
Suara jeritan itu didengar Rabu (5/7/2023) malam saat akan berangkat mengikuti pengajian.
"Suaranya seperti orang menjerit-jerit," ungkap Bahrudin.
Lantaranakan mengikuti pengajian, Bahrudin tidak begitu memperhatikan. Selain itu, ia juga mengira di dalam rumah juga ada ibu korban.
Saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan mayat dalam karung.
Termasuk melacak jejak pelaku yang diduga telah kabur keluar kota. (*)