Find Us On Social Media :

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Pasrah Diciduk Polisi di Depan Wanita yang Baru 3 Bulan Dipacari, Sang Kekasih Sempat Bingung Tanyakan Ini

Tanpa perlawanan, Altaf pasrah diciduk polisi atas tindakan kriminalnya dua hari sebelumnya. Altaf melakukan pembunuhan kepada Zidan lantaran terlilit utang pinjaman online alias pinjol.

GridHot.ID - Utang piutang menjadi motif pembunuhan yang dilakukan oleh Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) terhadap adik tingkatnya Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19).

Pelaku memiliki hutang hingga jutaan rupiah akibat gagal investasi Crypto.

Altafasalya Ardnika Basya dikabarkan diciduk polisi di depan kekasih yang baru tiga bulan dipacarinya.

Melansir Kompas.com, Altafasalya Ardnika Basya (23), tersangka pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial MNZ (19) ditangkap polisi pada Jumat (4/8/2023) siang.

Mahasiswa semester 6 itu diciduk aparat di kontrakannya di Kukusan, Depok, Jawa Barat.

Penjaga kontrakan yang ditempati Altaf, Sunarsih (46), mengungkapkan detik-detik penangkapan oleh dua polisi waktu itu.

Awalnya, dua polisi menyatroni kontrakan yang dijaga Sunarsih sekitar pukul 11.00 WIB.

Keduanya datang dengan ramah dan menyampaikan maksud serta tujuan kedatangan mereka.

"Mereka izin mau ketemu salah satu penghuni kontrakan, tapi enggak bilang siapa," ujar dia kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).

Tak lama menunggu, Altaf tiba-tiba datang ke kontrakannya sekitar pukul 12.00 WIB.

Ia datang ditemani sang pacar dengan mengendarai kendaraan roda dua.

Baca Juga: AAB Mahasiswa UI Sebut Sudah Beri Kesempatan MNZ untuk Lawan dan Bunuh Dirinya: Biar Saya Gak Ada Disini

Sunarsih sempat bertanya kepada tersangka hendak pergi ke mana.

"Mau ambil barang, terus diantar ke wilayah Kelapa Dua," ujar Sunarsih menirukan jawaban Altaf.

Namun, setelah Altaf mengambil sejumlah barang di dalam kontrakan, seorang polisi tiba-tiba menghampiri tersangka.

Ia memintanya secara baik-baik untuk ikut ke kantor polisi.

"Saya langsung kaget pas tahu yang ditangkap itu dia (Altaf). Dia juga nurut, enggak ada perlawanan, dan pergi begitu saja meninggalkan pacarnya," tutur Sunarsih.

Dilansir GridHot dari tribunjakarta.com, mahasiswa Universitas Indonesia yang membunuh juniornya, Altafasalya Ardnika Basya (23) diciduk polisi di depan kekasihnya yang baru tiga bulan menjalin kasih.

Penangkapan itu berlangsung Jumat (4/8/2023) tiga jam setelah jasad korban, Muhammad Naufal Zidan (19) ditemukan polisi di kosannya di daerah Beji, Kota Depok.

Tanpa perlawanan, Altaf pasrah diciduk polisi atas tindakan kriminalnya dua hari sebelumnya.

Altaf melakukan pembunuhan kepada Zidan lantaran terlilit utang pinjaman online alias pinjol.

Jasad Zidan baru ditemukan dua hari setelah pembunuhan dilakukan Altaf.

Polisi pun bergerak cepat menangkap Altaf yang kala itu sedang berada di kosannya di daerah Kukusan, Beji, Kota Depok.

Baca Juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Digentayangi, Sebut Korban Ancam Bantai Pelaku di Hadapan Banyak Orang Lewat Mimpi

Namun sosok wanita yang duduk di motor kebingungan melihat polisi berpakaian sipil membawa Altaf.

Wanita tersebut adalah kekasih Altaf yang baru tiga bulan menjalin kasih.

Momen penangkapan itu juga turut disaksikan oleh Sunarsih selaku penjaga kosan yang ditinggali Altaf.

Pas ditangkap itu ada ceweknya. Nah ceweknya itu nunggu di atas motor,"

"Sementara Altanya masuk ke dalam katanya mau ngambil barang buat temennya, pas itu polisi datang," kata Sunarsih ditemui TribunJakarta.com di kosan pelaku, Minggu (6/8/2023).

Saat melihat sang kekasih dibawa polisi, kekasihnya sempat bertanya dengan raut wajah penuh kebingungan.

Bahkan kekasih Altaf sempat bertanya apa yang dilakukan pelaku sampai harus dibawa ke kantor polisi.

"Sebenernya apa yang dilakukan Altaf ya kok dibawa polisi," kata kekasih Altaf seperti diutarakan Sunarsih.

Sunarsih mengatakan polisi tak lama berada di kosan pelaku.

Altaf kemudian dibawa menuju kantor polisi tanpa adanya perlawanan sedikitpun.

"Cuma sendiri yang ke sini, itu pas waktunya orang pada Salat Jumat."

Baca Juga: AAB Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Belajar Cara Menghabisi Nyawa dari YouTube dan Serial Narcos

"Enggak ada perlawanan sama sekali, si Alta langsung dibawa terus ceweknya ditinggal," ujar Sunarsih.

Altaf sudah tinggal setahun terakhir tinggal di kosan tersebut.

Kosan tersebut berbentuk sebuah rumah bernama Wisma Ladika.

Bersama dua temannya, Altaf membayar kosan per tiga bulan dengan cara patungan.

Dua rekan Altaf masing-masing membayar Rp 2,5 juta dan Rp 2,3 juta.

Sementara, Altaf hanya membayar Rp 1,2 juta berdasarkan kesepakatan diantara mereka.(*)