Find Us On Social Media :

Finalis Miss Universe Indonesia yang Speak Up Justru Disalahkan, Korban Pelecehan Seksual Beberkan Tujuan Kuak Kasus Ini

Korban pelecehan seksual Miss Universe Indonesia.

GridHot.ID - Baru-baru ini geger terkait finalis Miss Universe Indonesia yang menjadi korban pelecehan seksual.

Sejumlah finalis Miss Universe Indonesia mendapat perlakuan kurang pantas dari oknum event organizer (EO).

Mereka diminta untuk melepas seluruh busananya di ruangan terbuka.

Seperti dikutip Gridhot.id dari Kompas.com, peristiwa kurang mengenakkan itu terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu.

Ketika itu oknum EO meminta para finalis untuk melepas busana dengan dalih body checking.

Padahal, tidak ada satu pun agenda pemeriksaan fisik.

Semestinya agenda saat itu ialah fitting gaun yang bakal digunakan para finalis di acara puncak.

Kini, pengacara finalis Miss Universe Indonesia, Melissa Anggraini minta publik tak salahkan koban pelecehan seksual di MUID 2023.

Melissa Anggraini menegaskan ada banyak korban pelecehan seksual di MUID 2023 yang justru pilih bungkam.

Hal itu disampaikan Melissa Anggraini dalam program Rumpi No Secret TransTV yang tayang, Selasa (8/8/2023).

Melissa menyinggung budaya di Indonesia soal masyarakatnya yang masih sering menyalahkan korban kekerasan seksual.

 Baca Juga: Direktur Miss Universe Indonesia Ogah Minta Maaf, Rio Motret Murka Sindir Poppy Capella soal Pelecehan, Sebut Para Finalis Diancam

“Satu lagi mungkin yang saya mau, sampaikan ya. Tidak banyak dari 30 orang kontestan yang diperlakukan seperti ini (dilecehkan) mau speak up,” tutur Melissa dikutip dari YouTube Trans TV Official, Rabu (9/8/2023).

Tak jarang para korban disalahkan karena memilih untuk tetap melanjutkan perjalanannya di Miss Universe Indonesia, meski sudah jadi korban.

Melissa meminta publik untuk menghentikan budaya blaming victim.

“Di dalam budaya kita tuh masih dikenal takut dengan victim blaming. Seolah mereka udah tahu Miss Universe seperti itu kenapa kalian masuk?”

“Jadi, kita harus hentikan budaya victim blaming, mempersalahkan orang-orang yang mau speak up,” beber Melissa.

Hal itu pula yang membuat para korban kekerasan seksual takut untuk lapor ke pihak berwajib.

Pasalnya, masih banyak yang menganggap korban kekerasan seksual terjadi karena cara berpakaian.

Dari kejadian ini, Melissa berharap publik bisa berhenti menormalisasi budaya victim blaming.

“Kenapa korban-korban pelecehan selama ini nggak mau untuk melaporkan, karena mereka takut.”

“‘Ya siapa suruh lu pakai baju seksi? Siapa suruh ikut Miss Universe? Udah tahu mereka dipajang,’ pemahaman dan budaya-budaya seperti itu kita berharap tidak lagi ada,” lanjut Melissa.

 Baca Juga: Kesaksian Finalis Miss Universe Indonesia yang Disuruh Telanjang hingga Diraba Area Privasi: Merasa Direndahkan

Dikutip dari Tribunnews, seorang finalis Miss Universe Indonesia, R, menegaskan aksinya speak up bukan karena mereka kalah.

R menyebut pihaknya ingin kasus tersebut tidak memakan korban lagi.

Bukan hanya di ajang Miss Universe Indonesia tapi juga di ajang kecantikan lainnya.

“Kita di sini speak up karena kalah, tapi di sini kita mau berhenti stop hanya sampai 30 finalis ini,” tutur R.

“Jangan sampai ada finalis lain ataupun cewek-cewek lain di luar sana yang menerima perlakuan seperti ini,” tandas R.

(*)