Find Us On Social Media :

Suku yang Anggota Wanitanya Hanya Boleh Mandi Sekali Seumur Hidup, Praktik Poligami Membudaya, Pria Didenda Jika Tak Punya 5 Istri

Suku Himba

GridHot.ID - Suku Himba merupakan kelompok etnis asli yang telah mendiami wilayah Kunene, Namibia Utara, dan sebagian Angola, selama berabad-abad.

Wanita dari Suku Himba dikabarkan hanya mandi sekali seumur hidupnya, yaitu sebelum menikah.

Melansir artikel eva.vn, wanita dari Suku Himba hanya mandi sekali seumur hidupnya tentu bukan tanpa alasan.

Hal tersebut karena kondisi lingkungan di mana mereka tinggal sangat keras. Di sana, air dianggap sangat berharga setara harta karun.

Lalu bagaimana wanita Suku Himba membersihkan diri?

Wanita Suku Himba akan mengolesi kulit dan rambut mereka dengan otjize, oker merah, mentega, dan bahan lain.

Olesan pada kulit dan rambut itu membantu wanita dari Suku Himba beradaptasi dengan lingkungan gurun yang keras. Membantu melindungi kulit dan rambut merekaa dari panasnya sinar matahari dan gangguan serangga. Itu juga membantu menjaga mereka agar tetap higienis.

Wanita dari Suku Himba juga akan mandi asap setiap hari untuk menjaga kebersihan diri.

Mereka akan meletakkan arang yang membara di mangkuk kecil berisi daun dan cabang pohon Commiphora.

Ketika asap mulai mengepul, mereka akan menundukkan kepala di depan mangkuk sampai berkeringat.

Jika ingin membersihkan seluruh tubuh, wanita Suku Himba akan membungkus diri mereka dengan selimut untuk menahan asap melingkupi badan mereka.

Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Lengan Kiri, Primbon Jawa Ramal Akan Idap Suatu Penyakit

Budaya poligami

Laki-laki di Suku Himba boleh melakukan praktik poligami. Mereka diwajibkan memiliki lebih dari satu istri.

Meski begitu, wanita di Suku Himba memiliki hak untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Wanita dapat mengajukan cerai jika tidak bahagia atau dilecehkan.

Menurut media, Suku Himba dipengaruhi oleh genetik misterius. Banyak anak laki-laki di suku tersebut meninggal sebelum usia 15 tahun.

Rasio pria dan wanita pun menjadi sangat tidak seimbang.

Untuk mengatasi hal tersebut, ditetapkan bahwa laki-laki di Suku Himba harus menikah minimal dengan 5 istri. Jika tidak melakukan hal itu, mereka akan didenda.

Terlepas dari upaya mereka untuk mempertahankan nilai-nilai budaya poligami, saat ini banyak orang Himba yang melarikan diri.

Mereka meninggalkan tanah airnya untuk hidup berbaur dengan masyarakat modern.

Kepunahan Suku Himba bisa jadi bukan hal yang mustahil di masa depan. (*)