Jokowi Sindir Para Petinggi yang Sudah Santai Ngopi Bareng Tapi Rakyatnya Terus Berantem Gara-gara Pilpres: yang Menang Ngajak yang Kalah!

Minggu, 20 Agustus 2023 | 17:25
Sekretariat Presiden

Jokowi, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo

Gridhot.ID - Indonesia akan segera merasakan euforia pelaksanaan Pemilu di tahun 2024 mendatang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, para peserta Pemilu akan memulai masa kampanye mereka pada 28 November 2023 hingga 10 November 2024.

Pemungutan suara kemudian akan dilakukan pada 14 Februari 2024 dan suara akan terus dihitung hingga direkapitulasi pada tanggal 20 Maret 2024.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya mulai dilantik dan menjalankan masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

Presiden Jokowi sudah memberikan peringatan keras terkait permasalahan pemilu ini.

Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar tidak ada luka kompetisi yang terlalu dalam di kontestasi lima tahunan tersebut.

Pemenang, disampaikan Jokowi, supaya merangkul dan mengajak yang kalah.

Itu disampaikan Jokowi dengan diawali pembicaraan Pemilu yang diibaratkan seperti kompetisi balapan.

"Kalau racing, kalau balapan, boleh-boleh saja tapi jangan sikut-sikutan, apalagi tendang-tendangan," kata Jokowi saat pidato di Rakernas GAMKI Sumatera Utara (Sumut) dikutip dari Tribunnews.

"Kita ini saudara sebangsa se-Tanah Air, jangan dilupakan itu,".

"Setelah balapan, setelah racing, kita bisa berkawan kembali, bersatu kembali. Jangan antartetangga enggak saling menyapa setelah pemilu, jangan antarkawan enggak saling menyapa setelah pilpres. Perlu saya ingatkan kita ini saudara sebangsa se-Tanah Air," tambahnya.

Baca Juga: PNS Full Senyum, Gaji Dinaikkan Jokowi Tunjangan Ditambah Sri Mulyani, DPR RI Yakin Tak Bakal Inflasi

Jokowi mengatakan bahwa budaya politik Indonesia itulah, yang sarat dengan kekeluargaan, gotong royong, dan budaya persatuan, harus terus digaungkan

"Oleh karena itu, jangan membuat luka dalam, luka terlalu dalam. Ibarat pertandingan, ini pertandingan persaudaraan, pertandingan kekeluargaan," ucap Jokowi.

"Kadang-kadang saya mikir, kita yang di atas sudah ngopi-ngopi bareng, sudah makan bersama, yang di akar rumput masih rame belum rampung-rampung," tambahnya.

Siapa pun yang menang, dikatakan Jokowi, harus mengajak yang kalah untuk bekerja sama.

"Inilah yang sering kita lupa. Karena pasti ada yang menang, pasti ada yang kalah. Dan sebaiknya yang menang, ngajak yang kalah. Untuk membantu kalau pun tidak membantu sebisa mungkin jangan mengganggu," imbuhnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Solo