GridHot.ID - Dua perguruan silat yang beranggotakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terlibat tawuran di Taiwan pada Sabtu (2/9/2023).
Aksi tawuran terjadi di alun-alun depan stasiun kereta api Kota Changhua, Tainan, sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Peristiwa itu menewaskan satu orang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Jainal Fanani (32).
Melansir Kompas.com, dua perguruan silat yang beranggotakan tenaga kerja Indonesia (TKI) terlibat tawuran di Tainan, Taiwan pada Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Tawuran terjadi di alun-alun depan stasiun kereta api Kota Changhua, Tainan, Taiwan akibat perbedaan pendapat terkait pelatihan pencak silat.
Awalnya, kedua kelompok silat bertemu untuk membahas perselisihan yang terjadi. Namun mereka justru saling serang menggunakan senjata.
Akibat kejadian ini, satu orang TKI meninggal dunia akibat tertusuk bagian punggungnya. Sementara satu orang lain mengalami luka parah usai ditikam empat kali.
Kepolisian setempat telah mengamankan orang-orang yang terlibat tawuran, termasuk satu pelaku yang melakukan pembunuhan kepada korban.
KDEI Taiwan beri penjelasan
Kepala Bidang Tenaga Kerja Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Purwanti Uta Djara menyatakan pihaknya menerima laporan perkelahian antar pekerja migran di Changhua, Taiwan pada Minggi (3/9/2023).
"Kepolisian Changhua memberitahukan telah terjadinya perkelahian di depan stasiun kereta api Changhua pada Sabtu, 2 September 2023, sekitar pukul 23.00 WT," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
Berdasarkan pemberitahuan tersebut, Purwanti menyebut terdapat 30 pekerja yang terlibat perkelahian. Di antaranya, dua orang menjadi korban dalam kejadian ini.
Satu orang meninggal dunia atas nama Jainal Fanani. Sementara korban luka-luka bernama Ario Eko Cahyono. Keduanya warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Korban luka telah dinyatakan sembuh dan pada Senin (4/9/2023) melakukan kontrol di RS Christian Changhua," lanjutnya.
Dalam kejadian ini, Purwanti menyebut pihak kepolisian Changhua juga telah menangkap 29 orang yang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Penangkapan dilakukan untuk meminta keterangan dan melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Pelaku penusukan ditahan
Dari 29 pekerja tersebut, pihak kepolisian menetapkan 15 orang sebagai pelaku kerusuhan. Pemeriksaan lanjutan kemudian dilakukan di Kantor Kejaksaan Distrik Changhua.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, 14 orang kemudian dilepaskan namun tetap akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara satu orang telah dilakukan penahanan," ungkapnya.
Satu orang Indonesia yang ditahan merupakan pelaku penusukan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Terkait pekerja yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan, Purwanti menyebut pihaknya akan mengikuti proses pemeriksaan dari pejabat setempat.
Sementara itu, ia menyebut, KDEI Taipei akan memfasilitas pemulangan jenazah orang Indonesia yang meninggal dunia. Namun, saat ini jenazahnya masih berada di Taiwan.
"(Pemulangan) dalam proses. Sesuai prosedur, pemulangan setelah adanya surat keterangan dari kejaksaan," ujar dia.
Sementara itu, KDEI Taipei akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta memfasilitasi komunikasi antarkelompok pekerja agar kasus serupa tidak terulang.
Pendampingan hukum
Terpisah, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha menyatakan pihaknya juga telah menerima laporan kejadian tersebut.
"Sudah, kita sudah terima laporan dan koordinasi lansung dengan kepala KDEI Taipei," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
Menurutnya, Kemenlu akan terus berkoordinasi dengan KDEI Taipei untuk proses pemulangan jenazah.
Sementara itu, pendampingan hukum akan tetap diberikan bagi para WNI yang ditahan untuk memastikan penenuhan hak-hak mereka dalam pengadilan di Taiwan.
Dilansir dari tribunjabar.id, sebuah video memperlihatkan detik-detik Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tawuran di Taiwan beredar viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Dalam video tersebut, nampak sejumlah orang berlarian di jalan raya.
Kemudian beberapa saat kemudian, video memperlihatkan momen ketika sejumlah pria dibekuk polisi.
Berdasarkan narasi dalam video itu, disebutkan bahwa tawuran terjadi antar-TKI dari dua perguruan pencak.
Disebutkan pula bahwa satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.
Dilansir dari media lokal Taipei Times, polisi di Kota Changhua menangkap 16 orang setelah satu orang meninggal dunia.
Peristiwa itu sendiri terjadi di depan stasiun kereta api pada Sabtu (2/9/2023).
Seorang pria berusia 32 tahun meninggal dunia karena luka tusuk.
Sementara, pria lainnya yang berusia 21 tahun mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Salah satu dari TKI yang ditangkap berusia 24 tahun karena diduga menyebabkan luka fatal.
Direktur Kepolisian Changhua, Chang Ming-sheng mengatakan terdapat sejumlah senjata tajam yang diyakini digunakan dalam tawuran tersebut.
Di antaranya seperti termasuk beberapa pisau yang ditemukan di lokasi area Changhua.
Ke-16 tersangka telah dipindahkan ke tahanan Kantor Kejaksaan Distrik Changhua atas dugaan pembunuhan, penyerangan, dan cedera yang menyebabkan kematian.
Korban Warga Trenggalek
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Ari Hartono membenarkan adanya PMI asal Kabupaten Trenggalek yang meninggal dunia di Taiwan.
Menurut Ari, PMI yang meninggal berasal dari Kecamatan Watulimo.
"Infonya yang meninggal orang daerah Prigi, satunya lagi masih kritis," kata Ari saat dikonfirmasi Selasa (5/9/2023), dikutip dari TribunJatim.
Selain itu, Ari juga mengatakan adanya PMI kritis yang diduga saudara dari korban yang meninggal.
"Infonya kembarannya," lanjutnya.
Namun demikian Ari belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena pihaknya juga masih berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).(*)