Find Us On Social Media :

Alam Bawah Sadar Luluk Nuril Dibongkar Pakar Psikologi, Sebut Butuh Pengakuan Hingga Pamer Kekuasaan

Luluk Nuril, seleb TikTok bentak siswi magang yang viral di media sosial. Suaminya ternyata anggota polisi di Probolinggo.

Gridhot.ID - Seleb TikTok Probolinggo, Luluk Nuril kini mendapatkan getahnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya Luluk Nuril viral akibat dirinya membuat konten memarahi seorang siswi SMK magang di sebuah mal.

Luluk bahkan menggunakan diksi kasar saat memarahi sang siswi.

Akibatnya, kasus tersebut sampai ke urusan kepolisian.

Selain membuat Luluk minta maaf ke sang siswi, keluarga, dan pihak sekolah, kelakuan arogan seleb TikTok tersebut membuat suaminya kini mendapatkan nasib buruk.

Bripka Nuril, suami Luluk telah dicopot dari jabatannya sebagai Kanit Binmas Polsek Tiris Probolinggo akibat kasus ini.

Melihat kejadian viral ini, pakar psikologi pun berusaha menelisik tentang apa yang ada di dalam diri Luluk.

Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, pengamat psikologi, Poppy Amalya turut beberkan dugaan analisanya terkait kepribadian Luluk Nuril.

Menurut Poppy, dalam kasus Luluk Nuril, ia harus melihat sebab akibat dari apa yang dilakukannya.

Poppy melihat dari keadaan dua belah pihak di mana pihak korban adalah seorang pelayan, sedangkan Luluk berada di atas dari korban secara strata.

Sehingga, Luluk merasa lebih superior dibandingkan dengan siswi magang tersebut.

Baca Juga: Denny Sumargo Marah Besar Verny Hasan Pakai Anaknya Sebagai Tameng: Saya Sampai Sekarang Masih Cari Cara Biar Punya Anak, Hargai!

"Ya kita pasti melihat sebab akibat ya, sampai melakukan satu kepada orang lain, kemudian orang lain ini posisinya adalah pelayan, artinya tingkatannya di atas, dan orang itu di bawah jadi dirinya merasa superior," jelas Luluk.

Selain melihat dari sebab akibatnya, Luluk juga memperhatikan penggunaan diksi kasar pada kalimat yang diutarakan yang kemudian dipublikasikan.

"Kedua, kesalahan berikutnya adalah menggunakan kalimat-kalimat yang tidak edukasi saat menegur orang lain dan dipublikasi, ada faktor-faktor seseorang melakukan hal itu," ungkapnya.

Melihat dari sebab akibat dan juga penggunaan diksi kasar pada kalimat yang diutarakan, Poppy memberikan dugaannya terkait karakter sosok Luluk Nuril.

Menurutnya, sosok Luluk Nuril dinilai sebagai pribadi yang selalu membutuhkan pengakuan karena tindakannya yang mempublikasikan cacian kepada siswi magang tersebut di media sosial.

"Pertama, merasa lebih powerful, berarti di sini ada kebutuhan untuk diakui sehingga pada saat ia melakukan tindakan seperti itu ingin banget mendapatkan perhatian dari lingkungan bahwa yang bersangkutan itu lebih powerful dan kalimat yang disampaikan itu intimidasi juga, artinya kalimat itu bukan kalimat yang tepat untuk disebutkan kepada orang tersebut."

"Kemudian yang kedua dipublikasi, itu indikator tambahan lagi, itu mendapat support dari lingkungan," jelas Poppy.

Selain mengamati soal karakter Luluk, Poppy juga membeberkan dugaan faktor apa yang membuatnya seperti itu.

Pakar psikologi dan juga ekspresi itu menduga, adanya faktor masa lalu yang pernah tidak diakui keberadaannya menjadi pemicunya.

"Dari dua aspek tersebut, tergambar bahwa aspek orang yang bersangkutan ini butuh banget untuk diakui keberadaannya."

"Nah orang-orang yang butuh diakui keberadaannya ini indikatornya bisa jadi karena masa lalu, karena masa lalunya itu pernah tidak diakui keberadaannya, sehingga ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungan," beber Poppy.

Baca Juga: Dipolisikan Bareng Mayang, Ini Sosok Lolly Unyu, Seleb TikTok yang Disebut-sebut Dekat dengan Doddy Sudrajat: Tiap Hari Ketemu

Menyimpulkan beberapa pengamatannya, Poppy menduga, jika Luluk Nuril mengalami kecenderungan narsistik.

Sebagai informasi, narsistik adalah keadaan di mana seseorang terlalu kagum dengan dirinya sendiri.

"Bicara soal kepribadian, disini, self confidence nya sebenarnya rendah karena butuh untuk diakui dengan cara memperlihatkan kekuasaannya, berarti di sini ada keinginan untuk mengisi kekurangan tersebut, ada kecenderungan untuk tergambar narsistik (keadaan di mana seseorang terlalu kagum dengan diri sendiri)," jelasnya.

(*)