GridHot.ID - Sebuah festival di desa Pini, distrik Kullu, Himachal Pradesh, India, cukup mengejutkan bagi sebagian besar orang,
Dalam festival tersebut, para wanita tidak diperkenankan memakai pakaian selama lima hari.
Festival tersebut telah dilakukan sejak lama, dan sampai sekarang seluruh perempuan di desa masih mengikutinya.
Melansir news18.com, menurut pemberitaan media, setiap tahun, saat bulan Saawan, para perempuan di Desa Pini akan tidak mengenakan pakaian selama lima hari.
Perempuan juga tidak diperbolehkan tertawa atau bahkan tersenyum.
Perempuan yang telanjang selama lima hari umumnya akan dikurung di dalam rumah, tidak keluar di depan laki-laki desa.
Dipercaya, jika ada wanita yang tidak mengikuti tradisi ini, dia mungkin akan mendengar hal buruk dalam beberapa hari.
Tradisi ini dilakukan untuk memperingati momen ketika dewa bernama Lahu Ghond mengalahkan setan di hari pertama bulan Bhadrab.
Setan tersebut diyakini telah menyerang kesopanan para wanita. Setan tersebut biasa menculik wanita menikah yang berpakaian bagus dan cantik di desa tersebut.
Sejak saat itu, terdapat tradisi wanita tidak mengenakan pakaian selama 5 hari saat terjadi perang antara dewa dan setan.
Penduduk desa percaya bahwa jika wanita terlihat cantik dalam pakaian, setan dapat menculiknya.
Baca Juga: 5 Weton Sakti Ini Disebut-sebut Punya Hoki Tertinggi Menurut Tradisi Jawa
Sebagai informais, setelah menanggalkan pakaiannya, para wanita di desa Pini akan menggunakan patta wol untuk menutupi kesopanan mereka.
Secara keseluruhan, penduduk desa Pini terkadang menjalani kehidupan yang sangat ketat.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa generasi perempuan muda di desa tersebut telah mengubah tradisi tersebut dan mengenakan pakaian yang sangat tipis pada saat festival.
Sementara perempuan yang lebih tua masih mengikuti tradisi telanjang selama festival.
Aturan untuk Pria
Melansir zeenews.india.com, selama lima hari yang sama, peraturan khusus juga ditetapkan untuk laki-laki, menurut laporan media lain.
Selama lima hari tersebut, para pria tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol atau daging.
Dipercaya, kegagalan dalam menjalankan festival dengan benar dapat membuat para dewa marah dan dapat menimbulkan kerugian.
(*)