Ayu mengklaim ketika dipanggil Gege untuk menghampirinya, ia tak ragu melangkahkan kakinya dengan tujuan yang baik.
Namun, ia justru menerima hal tak diduga.
Ayu mengklaim dirinya dijambak serta didorong hingga menabrak meja yang diduga dilakukan oleh Gege.
"Saat kejadian (penganiayaan) terjadi, saya tidak melakukan perlawanan," ucapnya.
Ayu merasa negara Indonesia adalah negara hukum, sehingga yang ditakutkan ketika dirinya melawan, justru ia yang dilaporkan ke polisi.
"Silahkan tanya yang ada di sana, saya tidak melawan sama sekali. Saya tahu ini hukum," tegasnya.
"Saya juga menerima perkataan pedas dari manajer dia. Cuma saya diam," tambahnya.
Ayu Aulia mengakui dirinya sudah memaafkan Gege Fransiska, meski tidak ada itikad baik dari wanita itu usai melakukan dugaan penganiayaan.
"Saya memaafkan, namun tetap ke proses hukum. Tidak ada mediasi selama ini. Mau dia minta maaf buat saya tidak ngaruh," ujar Ayu Aulia.
Ayu Aulia melaporkan Gege Fransiska atas dua kasus sekaligus, yakni dugaan penganiayaan dan pencemaran nama baik melalui media elektronik.
Laporan Ayu Aulia terhadap Gege Fransiska diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Selatan, dengan nomor laporan LP/B/2981/X/2023/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA atas kasus dugaan penganiayaan, dan LP/B/2986/X/2023/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA kasus dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik.(*)