Gridhot.ID - Innalillahi wa innailahi rojiun, komedian kondang ini meninggal dunia usai lama sakit serius.
Meski telah lama meninggal dunia, namanya masih terus dikenang banyak orang.
Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Hendrik Ceper.
Dikutip Gridhot dari Tribun Seleb, Hendrik Ceper merupakan seorang komedian ternama di Tanah Air.
Hendrik Ceper diketahui meninggal dunia akibat komplikasi penyakit.
Hendrik langsung dimakamkan di kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, sebelum Hendrik Ceper meninggal, ia sempat mengalami kondisi kritis selama 12 hari sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Kisah pilu Hendrik Ceper ternyata begitu pilu jelang kematian karena penyakitnya.
Ternyata, ia punya dua penyakit serius sekaligus, yaitu sakit jantung dan gagal ginjal dideritanya.
Kenangan mengenai sosok Hendrik Ceper begitu melekat di hati para sahabat satu profesinya seperti Daus Mini.
Daus Mini merasa kagum terhadap sosok Hendrik yang tetap berusaha keras menafkahi keluarganya.
Bahkan, di saat pamornya menurun, Hendrik Ceper rela menjadi buruh di perusahaan tekstil saat job di layar kaca perlahan berkurang.
Sebelum sakit menjelang ajalnya, Hendrik Ceper juga memulai karir dengan perjuangan luar biasa.
Ia bukan berasal dari keluarga berada, hingga akhirnya bisa sukses sebagai artis komedian di tanah air.
Hendrik Ceper ternyata juga melalui kesulitan ekonomi di masa muda sampai menuntut Hendrik Ceper mengemis.
Hendrik Ceper rela banting tulang demi kehidupan keluarganya tetap berjalan.
Rupanya, kehidupan tak mudah nyatanya dialami Hendrik Ceper sebelum dirinya terjun ke dunia hiburan Tanah Air.
Dikutip Tribun Jatim dari GridHits.ID, sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.
Sayangnya, pekerjaan yang dilakoni Hendrik Ceper dapat disebut jauh dari kata layak.
Komedian bertubuh kate ini sempat dikeluarkan dari sekolah hingga mengantarkannya pada kehidupan jalanan.
Hendrik Ceper sempat mengemis dan menjadi gelandangan di kawasan Jakarta Timur untuk sesuap nasi.
Pada akhirnya ia mengemis demi mendapatkan sesuap nasi bagi perutnya itu.
Selepas ia menjadi 'gembel' mengemis di jalan, Hendrik Ceper pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean dan urakan.
Saat itu, Hendrik Ceper menjajal profesi sebagai debt collector alias penagih utang.
Kehidupan Hendrik Ceper mulai perlahan membaik saat ia bergabung dengan grup teater.
Kegiatan itu mengantarkannya bisa menjadi artis komedian yang tayang di televisi.
Pada tahun 2000, kehidupan Hendrik Ceper pun mulai berubah seiring dirinya yang belajar seni teater di Teater Ciliwung.
Rupanya, kemampuan akting Hendrik Ceper pun berhasil terasah lewat latihan Teater.
Kebolehan akting Hendrik Ceper berhasil mengantarkannya tampil di televisi lewat program komedi dan sejumlah sinetron juga FTV.
Setelah tampil di berbagai acara, Hendrik Ceper mulai sedikit demi sedikit mengumpulkan uang demi hidupi keluarganya.
Sayangnya, pamor Hendrik Ceper pun meredup dan dibarengi dengan kondisi kesehatannya yang menurun.
Hendrik mengembuskan napas terakhir di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada 2016 lalu.
Kematian Hendrik Ceper sempat membuat banyak rekan sesama artis kaget.
Kala itu tak sedikit yang merasa sangat kehilangan sang komedian.
Misalnya seperti presenter Ruben Onsu hingga Daus Mini.
Anak Hendrik Ceper sendiri, bahkan menunjukkan gelagat pilu setelah sang ayah meninggal dalam keadaan pilu akan penyakitnya.
Sejak almarhum komedian Hendrik Ceper berpulang, sang anak kerap menanyakan keberadaannya.
Bahkan, dikatakan Nur Zalilah, istri almarhum, kepada Tribunnews.com, anaknya kerap rewel lantaran hal itu.
"Iya, anak aku nanyain Bapaknya terus. Tapi, dia juga belum terlalu ngerti, sih, karena masih kecil. Dia suka rewel karena nyariin Bapaknya itu," ujar Nur ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (7/7/2016).
Pertama kalinya melewati momen Lebaran tanpa kehadiran sang suami, Nur mengaku merasa sedih dan tak bersemangat.
"Lebaran tanpa Bang Hendrik sedihlah pastinya, ya... Jadi nggak semangat Lebarannya tahun ini," ucap Nur.
Untunglah, kehadiran keluarga besarnya dan para kerabat pada momen suci ini menjadikan Nur lebih tegar.
"Tapi, memang harus tetap tegar. Soalnya, kan, lagi banyak keluarga juga yang nemenin di sini dari kemarin," ujarnya.
Sejak sehari setelah almarhum Hendrik meninggal, Nur menggelar pengajian yang dihadiri oleh sanak saudara dan kerabat.
"Ini lagi ada pengajian untuk Bang Hendrik. Dari kemarin juga udah ada pengajian di rumah aku. Nanti sampai 40 hari akan ada pengajian terus untuk Bang Hendrik," tutur Nur kala itu.
(*)