Gridhot.ID - Hotman Paris dikenal sebagai pengacara dengan bayaran mahal.
Namun, tak jarang Hotman Paris membantu orang tak mampu secara gratis kala berurusan dengan masalah hukum.
Ya, di kedai Kopi Johny yang berlokasi di Jalan Kopyor Raya Blok Q1 Nomor 1, Kelapa Gading, Jakarta, Hotman Paris melayani bantuan maupun konsultasi hukum secara cuma-cuma.
Bantuan hukum gratis ini dikhususkan pada masyarakat yang tidak mampu membayar jasa pengacara.
Walau demikian, tidak sedikit juga yang sudah memiliki pengacara tapi menemukan kesulitan dalam proses hukum, tetap dilayani oleh Hotman.
Tak heran, Kopi Johny menjadi semakin ramai karena banyak orang yang ingin dibantu oleh Hotman.
Terbaru, ada wanita yang menjadi korban penipuan bandar arisan.
Bandar itu menggunakan kedok arisan tas Hermes.
"Halo pagi hari di Kopi Johny, yang datang adalah korban arisan tas Hermes. Korbannya puluhan sosialita, puluhan artis, salah satunya Alda," ungkap Hotman dalam video yang diunggahnya di akun Instagram, Minggu (8/10/2023).
Alda mengaku setiap bulan memberikan setoran Rp 10 juta kepada bandar arisan.
Sementara arisan tersebut berlangsung selama 2 tahun.
"Mereka itu setiap bulan kasih tabungan arisan dan setiap akhir tahun akan dapat 1 tas Hermes."
"Sekarang anggotanya 24 orang, setiap bulan 10 juta, jadi dia setiap bulan dapat Rp 240 juta," kata Hotman.
"Ini arisannya 2 tahun bang," sahut Alda.
"Yang dapat siapa?" tanya Hotman.
"Dikocok nanti, dapat tas Hermes 1," jawab Alda.
Namun kini si bandar arisan tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Ia menggondol uang setoran para peserta arisan.
Hotman lantas memberi peringatan kepada bandar arisan itu agar segera muncul dan mengembalikan uang para korban.
Pasalnya, Hotman akan segera membuat laporan ke pihak berwajib atas kasus ini.
"Kepada bandar yang telah mengumpulkan uang arisan yang sekarang katanya tidak tahu di mana, cepat menampakkan diri karena laporan polisi akan segera dibuat."
"Nama dan wajah kamu akan viral, Alda salah satu korban tas Hermes. Jadi kepada pelakunya segera tunjukkan dirimu, kembalikan daripada peserta arisan," tegas Horman.
(*)