Bisa Membakar Manusia Sampai Tulang, Simak Bahaya Bom Fosfor Putih yang Dipakai Israel Gempur Gaza dan Lebanon

Jumat, 20 Oktober 2023 | 07:42
Anadolu Agency

Salah satu bukti foto Amnesty International bahwa Israel menggunakan fosfor putih di Gaza.

GridHot.ID - Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional seperti Human Right Watch (HRW) menyebut militer Israel telah menggunaan bom fosfor putih selama operasi militer di Lebanon dan Gaza.

Melansir Aljazeera.com, HRW mengatakan bahwa pihaknya telah memverifikasi video-video penggunaan bom fosfor putih oleh israel di Lebanon dan Gaza.

HRW juga telah mendapatkan keterangan saksi yang menyebut kondisi lapangan yang sesuai dengan karakteristik penggunaan fosfor putih.

Sebagai informasi, penggunaan bom fosfor putih di area padat pendudukdianggap ilegal olehbanyak pakar hukum.

"Fosfor putih sangat tidak pandang bulu ketika meledak di udara di daerah perkotaan yang padat penduduk, karena dapat membakar rumah-rumah dan menyebabkan kerugian besar bagi warga sipil," ujar Lama Fakih, direktur HRW Timur Tengah dan Afrika Utara, Kamis (12/10/2023) malam.

Menanggapi hal itu, Israel jelas membantah tudingan penggunaan bom fosfor putih.

Israel menegaskan bahwa mereka tidak menggunakan fosfor putih dalam perang Gaza minggu ini.

"Tuduhan yang dilontarkan saat ini terhadap IDF [Pasukan Pertahanan Israel] mengenai penggunaan fosfor putih di Gaza benar-benar salah," katanya dalam sebuah pernyataan untuk menyangkal laporan HRW pada Jumat (13/10/2023).

Bahaya Fosfor Putih Bagi Manusia

Bom fosfor putih merupakan senjata yang menimbulkan asap putih pekat dan memiliki efek pembakar.

Fosfor putih memiliki sifat pyrophoric, yakni akan langsung bereaksi ketika bersentuhan dengan oksigen.

Baca Juga: Israel Deklarasikan Perang Melawan Hamas Palestina, Amerika Siap Kirim Bantuan Kapal Perang dan Jet Tempur

Melansir Aljazeera, fosfor putih dapat membakar kulit hingga ke tulang, dan bahan kimia tersebut dapat diserap oleh tubuh sehingga menyebabkan disfungsi pada banyak organ, termasuk hati, ginjal, dan jantung.

"Luka bakar mempunyai efek ganda. Mereka mempunyai efek lokal karena luka bakar itu sendiri, yang umumnya cukup parah dan sangat dalam, dan efek kedua adalah metabolik, yang dapat membunuh pasien," kata Roman Hossein Khonsari, profesor bedah maksilofasial dan bedah plastik di Necker- Rumah Sakit Enfants Malades di Paris.

Khonsari mengatakan gangguan metabolisme dapat mencakup kadar kalium yang tidak normal sehingga menyebabkan gagal jantung.

Khonsari juga menjelaskan, luka bakar akibat fosfor akan terus menembus kulit dan mencapai tulang jika zat tersebut tidak dicuci dengan benar.

Fosfor putih yang dapat menempel di banyak permukaan, seperti pakaian, juga dapat menyala kembali jika bersentuhan kembali dengan kulit.

Ini juga bisa mematikan jika terhirup, dan asapnya bisa sangat mengiritasi mata dan membuatnya sensitif terhadap cahaya.

Apakah Fosfor Putih Dilarang?

Fosfor putih tidak secara eksplisit dilarang oleh konvensi internasional – meskipun penggunaannya pada area padat penduduk dianggap ilegal oleh banyak pakar hukum.

Protokol III Convention on Certain Conventional Weapons tahun 1980 melarang pembakaran atau penggunaan bahan lain untuk menyerang penduduk sipil. Namun untuk dianggap sebagai "senjata pembakar", suatu benda harus "dirancang terutama" untuk memicu kebakaran atau menyebabkan luka bakar.

Fosfor putih juga digunakan sebagai tabir asap, untuk memberi sinyal atau menerangi target. Hal ini memungkinkan militer untuk berargumen bahwa penggunaannya tidak tercakup dalam Protokol III, yang mana Israel tidak ikut menandatanganinya.

Dalam pedoman peraturan peperangan, Israel mengatakan, "Fosfor tidak berbeda dengan bensin yang bereaksi terhadap korek api, dan apa yang membedakannya dari senjata kimia adalah bahwa reaksinya tidak ditujukan terhadap fisiologi manusia".

Baca Juga: Dokter Israel Sukses Sambungkan Kepala Bacah asal Palestina yang Nyaris Putus dari Lehernya

Namun Khonsari menjelaskan bahwa luka bakar yang disebabkan oleh zat seperti bensin cenderung tidak mematikan jika menutupi area kecil di tubuh, tidak seperti yang disebabkan oleh fosfor putih.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Aljazeera