Find Us On Social Media :

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pilu Dikabari Istri Meninggal Dunia, Fotografer Ini Depresi Usai Ditinggal Kekasih Hati

Seorang fotografer Moh Nazzrul Rahman Myrlizam mengalami depresi pasca-meninggalnya sang istri Nurul Naquiah Saiful Anwar. Ia pun membagikan chat terakhir bersama istri. (

GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Pilu dialami fotografer ini.

Ia mengalami depresi pasca kepergian sang istri untuk selama-lamanya.

Dilansir dari tribunjakarta.com, seorang Fotografer Moh Nazzrul Rahman Myrlizam mengalami depresi pasca-meninggalnya sang istri Nurul Naquiah Saiful Anwar.

Pria yang akrab disapa Ayul itu kini menduda.

Ia pun membagikan kisah tak bisa menemani istrinya saat berpulang.

Ayul pun membagikan obrolan chat dengan istrinya sebelum meninggal.

Obrolan Ayul dan almarhumah istrinya, Nurul itu pun menyentuh hati warganet.

Pasalnya, Ayul tak menyangkan obrolan selama dua pekan terakhir dengan sang istri menjadi pertanda.

Diketahui, Nurul meninggal dunia karena menderita Hipertensi Arteri Pulmonari.

Nurul Naquiah berpulang pada 5 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Anaknya Tenggelam di Kolam Renang, Emak-emak Ini Nyesel Sibuk Pacaran

Ayul menceritakan bahwa chat yang diunggahnya merupakan obrolannya ketika sang istri dirawat di Institut Jantung Negara (IJN), Kuala Lumpur, Malaysia.

"Dari kamar unit dependensi tinggi (HDU) dan hari terakhir ke kamar biasa, kondisi kesehatannya semakin baik. Setiap kali bertukar pesan di WhatsApp atau video call, istri tak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan saya," kata Ayul dikutip dari mStar, Rabu (25/10/2023).

Ayul pun mengungkapkan alasan dirinya membagikan chat terakhir dengan istri.

"Banyak netizen yang juga melakukannya dengan orang tersayang. Saya pun tertarik untuk melakukannya juga," ujar Ayul.

Hipertensi Arteri Pulmonari merupakan tekanan darah tinggi dalam arteri pulmonari dan cabang-cabangnya.

Mengenai obrolannya selama dua minggu terakhir sebelum sang istri berpulang, Ayul mengaku ada beberapa pesan yang cukup memberikan kesan mendalam pada dirinya sampai sekarang.

"Paling berkesan adalah pesan 'Saya merindukanmu. Tidak sabar pulang ke rumah' dan 'Doakan saya selalu, kamu juga harus jaga diri sayang'," ujar Ayul mengenang chat almarhumah.

"Perasaan campur aduk karena takbisa menemani almarhumah untuk terakhir kali. Dua minggu terakhir itu tak bisa bertemu, jadi sekarang saya masih menanggung rindu," pilu pria berusia 37 tahun.

Ayul pun menceritakan alasan mengapa ia tak bisa menemani sang istri di detik-detik terakhir kepergiannya.

"Saya harus tes PCR untuk masuk IJN pada Sabtu, tapi harus menunggu hasilnya selam 24 jam. Minggu subuh dokter menelepon memberitahukan kalau istri sudah meninggal, tak sempat bertemu," ujar Ayul.

Pria yang berprofesi sebagai fotografer ini membeberkan sosok almarhumah sebagai wanita yang baik, tegas, dan banyak disukai orang.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Videonya Teriak Histeris Difoto Penumpang Lain Tanpa Izin Viral, Wanita Hamil Ini Pilu Ngaku Kehilangan Calon Bayinya

Ayul sendiri menikahi Nurul pada 25 September 2015 silam.

"Almarhum sering menyenangkan adik-adik dan anak-anak teman kami. Sifat keibuannya begitu tinggi, tapi kami belum diberi rezeki untuk punya anak sendiri," kenang Ayul.

Ayul dan almarhumah Nurul sendiri sudah berencana melakukan tindakan bayi tabung.

"Kami sebenarnya dalam proses bayi tabung di rumah sakit tapi terpaksa dihentikan karena penyakitnya itu," tutur Ayul.

Ayul Rahman pun menceritakan soal penyakit Hipertensi Pulmonari yang diidap sang istri.

"Pengalaman menjaga pasien Hipertensi Pulmonari tidak susah sepeperti penyakit kronis lainnya. Hal ini karena keadaan fisik memang seperti tidak ada penyakit kronis," kata Ayul.

"Yang sulit itu mencari uang pengobatan untuk penyakit ini yang begitu tinggi. Untuk pengobatan almarhumah istri sebulan bisa mencapai RM9000 (hampir Rp 30 juta). Alhamdulillah dari 2019 hingga almarhumah meninggal, tak putus-putus rezeki kami," beber Ayul.

Mengaku masih bersedih atas kepergian istri, Ayul kini didiagnosis mengidap minor depression disorder (DPP).

Ia pun harus menjalani perawatan dan pengobatan.

Kesedihan Ayul bertambah lantaran ia baru saja kehilangan sang ayah pada 7 Juli lalu karena sakit paru-paru.

"Yang paling saya rindukan adalah kasih sayang almarhumah. Pesan saya, sayangilah pasangan selagi mereka ada di sisi kita, karena apabila telah tiada, sakit itu hanya Allah yang tahu. Jadi banyaklah ambil gambar dan video pasangan anda untuk dijadikan memori ketika mereka sudah tiada nanti," pungkasnya.(*)