Gridhot.ID - Warga Koja, Jakarta Utara geger dengan penemuan dua jasad yang sudah membusuk di dalam rumah seorang penduduk.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dilaporkan seorang wanita ditemukan tinggal bersama dua jasad keluarganya yang sudah membusuk di rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006 RW 003, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan, penemuan mayat bermula ketika warga setempat mencium bau tak sedap menguar dari rumah tersebut.
Setelah itu, warga bersama aparat bergegas mengecek hingga akhirnya menemukan dua jasad yang merupakan seorang ayah dan buah hatinya yang masih bayi.
"Benar, tadi pagi ada penemuan mayat. Satu laki-laki, seorang bapak kira-kira umurnya 50 tahun dan bayi berusia kurang lebih 2 tahun," kata Iverson saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Selain dua jasad itu, ada pula istri dan anaknya yang ditemukan dalam kondisi lemas.
Iverson menambahkan, sang istri dan anaknya pun belum dapat dimintai keterangan lantaran sedang menjalani perawatan di RS Pelabuhan Jakarta.
"Iya, tapi belum tahu alasannya (kenapa enggak melapor) karena istrinya sakit. Saat ini juga langsung dirawat. Kemudian, anak yang tua juga sedang dirawat," ucap dia.
Sementara itu, Iverson belum dapat mengungkapkan penyebab kematian seorang bapak dan bayinya itu.
Sebab, tim gabungan Polres Metro Jakarta Utara, Puslabfor Polri, Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati masih menyelidiki hal tersebut.
"Tunggu saja hasil dari olah TKP, kami belum bisa berandai-andai penyebab kematian, biar ahli yang menyatakan," imbuh dia.
Sementara itu, warga Koja membongkar kronologi saat para tetangga lainnya melakukan pendobrakan untuk menelisik kejadian ini.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, sudah hampir dua pekan ini sejumlah warga di Jalan Balai Rakyat, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mencium bau tak sedap di wilayahnya.
Aroma tak sedap itu kian terasa di malam hari sehingga mengganggu warga yang hendak tidur.
"Siang juga terasa, tapi lebih terasa itu pas malam," ujar Bambang (55), salah satu warga di Jalan Balai Rakyat saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (28/10/2023).
Bambang mengatakan, awalnya warga sekitar menduga aroma tak sedap itu berasal dari bangkai hewan yang berada di saluran air.
Namun bau tersebut tak juga hilang hingga hampir dua pekan terakhir.
Hingga akhirnya warga menelusuri asal bau tak sedap itu berasal dari rumah nomor 12 yang ditempati oleh warga bernama Hamka bersama istri dan dua anaknya yang masih balita.
Jarak rumah Bambang ke rumah Hamka sekira 50 meter.
Warga kian curiga ketika melihat mobil dan motor Hamka yang terparkir kondisinya begitu berdebu pertanda sudah cukup lama tak digunakan.
Selain itu, ada juga paket yang tak ku njung dibawa masuk ke dalam rumah.
Bambang bercerita, saat sejumlah warga berusaha membuka rumah Hamka ternyata rumah itu dikunci dari dalam.
Hal itu membuat warga terpaksa mendobraknya.
Betapa kagetnya mereka saat melihat istri Hamka sedang duduk di dalam rumah tanpa ekspresi apapun.
Wanita itu hanya diam dengan wajah linglung.
"Istrinya itu lagi duduk aja kayak linglung gitu, enggak ada reaksi apa-apa," kata Bambang.
Tak jauh dari istri Hamka, ada anak sulung Hamka yang berusia sekira 3 tahun.
Bambang dan warga lainnya kian terkejut saat menemukan jasad Hamka yang posisinya telungkup di depan kamar mandi.
Sedangkan putra bungsu Hamka yang berusia sekira 1,5 tahun juga kondisinya membusuk ditemukan di kamar.
Setelah ditemukan jasad Hamka dan anaknya, warga kemudian menghubungi polisi.
Sambil menunggu kedatangan polisi, warga berinisiatif membawa keluar istri Hamka dan memberikan makan.
"Istrinya dulu dikasih makan sama warga, dia mau makan lahap tapi pas ditanya kayak orang linglung, enggak ada nangis apalagi histeris," kata Bambang.
(*)