GridHot.ID - Kasus pembunuhan Subang diduga bertalian erat dengan Yayasan Bina Prestasi Nasioanl milik keluarga Yosep.
Yayasan Bina Prestasi Nasional bahkan diduga menjadi motif utama mengapa pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terjadi.
Melansir TribunJabar.id, hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Yoris Raja Amanullah.
Yoris diketahui merupakan anak dari tersangka Yosep dan korban Tuti, sekaligus kakak dari korban Amalia.
"Saya menduga kuat motifnya urusan yayasan," ujar Yoris, Kamis (26/10/2023).
Dalam kasus pembunuhan Subang, polisi telah menetapkan lima orang tersangka.
Mereka adalah Danu, Yosep (suami Tuti dan ayah Amalia), Mimin (istri muda Yosep), serta Arighi dan Abi (anak Mimin).
Melansir TribunnewsBogor.com, Mimin yang merupakan tersangka kasus pembunuhan Subang disebut punya andil dalamYayasan Bina Prestasi Nasional.
Mimin istri muda Yosep disebut sampai rela menjual perhiasannya demi yayasan tersebut.
Di sisi lain, Tuti yang menjadi korban kasus Subang, justru tak pernah merestui Yosep dalam membentuk yayasan.
Tapi seiring berjalannya waktu, Tuti justru menguasai penuh yayasan bentukan Yosep.
Terkait yayasan tersebut, polisi menemukandokumen palsu dan siswa fiktif di yayasan itu.
Polisi juga menelusuri aliran dana BOS pasca-pembunuhan Tuti dan Amalia
Yoris Raja Amarullah bercerita ayahnya pernah curhat bahwa ia tak dihargai oleh istrinya, Tuti.
"Si papa kalau misal curhat, 'si mama itu suka menghina saya. sampai yayasan itu dibuat juga selalu hina saya'," kata Yoris menirukan ucapan Yosep saat diwawancara di Youtube Diskursus Net.
Yoris menerangkan bahwa Tuti justru tak merestui Yosep membentuk yayasan.
"Pas waktu bikin yayasan mama gak ngizinin. kata mama, papa mah bikin yayasan pendidikan itu gampang-gampang susah," katanya.
Namun setelah yayasan terbentuk, Tuti justru menguasai yayasan tersebut.
"Saya, mama sama Amel yang ngelola, papa itu tersingkirkan, gak dianggap. 'Udahlah papa mah'," kata Yoris menirukan ucapan Tuti.
Di sisi lain, pengacara Yoris yakni Leni Anggraeni menduga ada kecemburuan sosial dari Mimin pada Tuti.
Padahal Mimin punya andil juga dalam yayasan itu.
"Terlalu dikuasai oleh ibu Tuti, menguasai keuangan. Penginnya tuh mungkin sama-sama di yayasan, karena menurut Yoris tersangka M ini punya andil juga, dia sampai jual perhiasan," kata Leni.
Andil Mimin, kata Leni dan Yoris, selalu dibahas oleh Yosep bila bertengkar dengan Tuti.
"Tiap ada pertengkaran selalu diomongin terus," katanya.
Menurut Yoris, Mimin memang memiliki andil di yayasan tersebut.
"Ibu M kayanya dia andil di luar yayasan, tapi dia ada andil," katanya.
Leni Anggraeni mengasumsikan bahwa Mimin pun memiliki ambisi untuk menguasai yayasan.
"Akhirnya saya mengasumsikan bisa saja merasa punya hak juga dong," kata Leni.
Kehidupan Yosep sebelum dan sesudah adanya yayasan ini memang berubah drastis.
Menurut pengacara Danu, Achmad Taufan, pekerjaan Yosep sebelum memiliki yayasan adalah pedagang kelapa.
"Sekarang kita coba terlusuri apa sih pekerjaan Yosep dulu, kan cuma pedagang kelapa," kata Taufan kepada TribunnewsBogor.com.
Namun setelah memiliki yayasan, kehidupan Yosep berubah menjadi glamour.
"Sekarang hidupnya glamour, main golf segala macam," kata Taufan.
Yayasan Bina Prestasi Nasional dibentuk tahun 2009 silam
Yayasan Bina Prestasi Nasional disebut berlokasi di Jalan Raya Serangpanjang, KM 24,3 Subang-Purwakarta, Kabupaten Subang.
Yayasan tersebut menaungi dua sekolah, SMP dan SMK.
Yayasan Bina Prestasi Nasional diketahui sudah terakreditasi Ban-PT dan kompetensi keahlian RPL-TKR.
(*)