Find Us On Social Media :

2 Weton yang Berpotensi Sial di Bulan November, Ini Cara Menghindarinya Menurut Primbon Jawa

Ilustrasi weton yang berpotensi sial di bulan November 2023

Gridhot.ID - Masyarakat Jawa tentu sudah tak asing dengan ramalan weton dalam primbon Jawa.

Berdasarkan kitab primbon Jawa, weton merupakan perhitungan hari kelahiran seseorang yang berkaitan dengan jalan hidupnya.

Nah, menurut ralaman primbon Jawa, ada beberapa weton yang akan mengalami hal kurang baik di bulan November 2023.

Pasalnya, beberapa weton ini berpotensi mengalami apes hingga hal sial.

Penasaran siapa saja weton yang dimaksud? Melansir dari Sonora.id, berikut ulasan selengkapnya.

1. Selasa Pon

Weton Selasa Pon terdiri dari pasangan hari Selasa dan Pon.

Menurut primbon Jawa, weton ini dianggap kurang menguntungkan.

Selasa adalah hari yang diasosiasikan dengan Dewa Perang, sedangkan Pon adalah salah satu pasaran yang dianggap kurang baik.

Kombinasi ini diyakini akan membawa energi negatif dan potensi masalah.

Untuk menghindari potensi sial, hindari keputusan besar atau aktivitas penting pada hari ini.

Baca Juga: 3 Weton dengan Aura Kepemimpinan Kuat, Sosoknya Rendah Hati dan Mengayomi

Jika memungkinkan, lebih baik gunakan waktu ini untuk merenung atau bersantai.

2. Jumat Wage

Weton Jumat Wage terdiri dari pasangan hari Jumat dan Wage.

Meskipun Jumat adalah hari suci dalam Islam, dalam tradisi Jawa, weton ini dianggap kurang menguntungkan.

Jumat dipercayai sebagai hari yang mudah terkena pengaruh negatif, dan pasangan dengan Wage yang kurang baik dianggap akan memperkuat energi negatif ini. Hindari konflik, tindakan ceroboh, atau pengambilan risiko besar pada November ini.

Lebih baik gunakan waktu ini untuk bersantai, merenung, atau melakukan aktivitas yang tidak melibatkan risiko besar.

Perlu diingat, ulasan ini hanyalah sebuah ramalan yang belum terbukti kebenarannya.

Anda boleh percaya, boleh juga tidak, karena semua kembali kepada pribadi masing-masing.

Baca Juga: 4 Weton Tibo Lungguh yang Diramal Kaya dan Berharta, Konon Jadi Pemimpin Besar

(*)