Muhammad Husein WNI yang Terjebak di Gaza Sudah Sempat Berpesan Ingin Syahid di Palestina, Keluarga: Di Sana Tiap Detik Taruhan Nyawa

Senin, 13 November 2023 | 19:13
Wafa (Q2915969)/Wikimedia Commons

Kerusakan di jalur Gaza akibat perang yang tak seimbang antara Hamas dan tentara Israel pada Oktober 2023. Sejarah dunia mencatat banyak perang yang terjadi karena pengabaian dampak konflik yang ditimbulkannya.

Gridhot.ID - Serangan Israel ke Gaza, Palestina makin brutal tak terkendali.

Bahkan dikutip Gridhot dari Kompas.com, dua rumah sakit terbesar di Gaza dilaporkan sudah tak bisa beroperasi akibat serangan brutal Israel.

Dua rumah sakit tersebut adalah Al Shifa dan Al Quds.

Para staf mengaku pihaknya sudah mulai kekuatangan bahan bakar dan obat-obatan.

Bahkan mereka mengaku semakin banyak bayi dan pasien yang meninggal dunia.

Pasukan Israel dengan sengaja memblokade rumah sakit yang ada di utara Palestina.

Serangan Israel membuat Warga Negara Indonesia yang ada di Palestina kini kesulitan untuk dievakuasi.

Salah satu WNI yang kini masih terjebak di Gaza, Palestina adalah Muhammad Husein.

Inilah kisah pilu Muhammad Husein, Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi aktivis kemanusiaan di Gaza Palestina.

Dikutip Gridhot dari Surya, Husein saat ini masih belum bisa keluar dari Gaza karena beberapa kali usaha evakuasi pemerintah Indonesia gagal.

Meksi demikian, pihak keluarga di Indonesia mengaku ikhlas apapun yang terjadi pada Husein.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Suara Tangan Kanan Shin Tae-yong Bergetar di Hadapan Para Pemain: Saya Tidak Terima Israel dan Palestina Main, Kita Tidak!

Istiqomah, kakak perempuan Husein, mengungkapkan perasaannya kepada Tribun Network dalam sebuah wawancara khusus.

Ditemui di Masjid An Nashr Bintaro Tangerang Selatan, Istiqomah mengatakan adiknya berangkat ke Palestina sejak tahun 2011 silam.

Sejak saat itu hingga kini, adiknya tersebut sempat beberapa kali pulang ke Indonesia namun kembali lagi ke Gaza mengingat istrinya merupakan warga asli Palestina.

Terakhir, kata Istiqomah, adiknya pulang ke Indonesia pada September tahun 2022 lalu.

Husein juga sempat berencana kembali ke Indonesia untuk mengurus paspor.

Namun, Operasi Topan Al Aqsha pada 7 Oktober 2023 lalu membuat Husein tak bisa kembali ke Indonesia.

Istiqomah mengatakan, meski Husein sempat menyampaikan cita-citanya untuk menjadi syuhada di Palestina kepada keluarga, namun dalam hati terkecilnya dia ingin adiknya itu kembali ke Indonesia.

"Kalau dari keluarga secara jujur banget dari hati terkecil ya kita inginnya kembali.

Ustaz Husein sendiri memang sudah beberapa kali menempuh jalan untuk mengikuti evkuasi, namun kendalanya di lapangan tidak semudah yang kita bayangkan," kata Istiqomah, melansir dari youtube Tribunnews.

"Jadi keluarga berharap tetap bisa ketemu, mereka bisa keluar Gaza dan kemudian bertemu dengan keluarga.

Tapi itu kan hanya harapan tertinggi," sambung dia.

Baca Juga: Israel Deklarasikan Perang Melawan Hamas Palestina, Amerika Siap Kirim Bantuan Kapal Perang dan Jet Tempur

Istiqomah mengatakan, di satu sisi keluarga juga sudah siap secara lahir dan batin apabila Tuhan menakdirkan lain.

"Ketika Allah takdirkan lain mungkin sesuatu terjadi di sana, mungkin itu yang terbaik dari Allah.

Kita semua insya Allah sudah siap secara mental yaitu secara lahir dan batin," ucap dia.

Istiqomah pun berterima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri yang sudah berupaya maksimal terus melobi otoritas di sana untuk mengevakuasi Husein dan keluarganya keluar dari Gaza.

Namun, dia menyadari Tuhan belum berkehendak demikian.

"Banyak hal-hal yang harus dilalui dulu sehingga belum bisa membuat beliau keluar," kata dia.

Meskipun belum berkomunikasi langsung dengan pemerintah terkait proses evakuasi tersebut, namun sepengetahuannya Kementerian Luar Negeri telah berkomunikasi langsung dengan Husein di Gaza.

Dia maka berharap semua masyarakat di Palestina khususnya di Gaza diberikan kesabaran dan kekuatan.

"Kita juga berharap dan berdoa kepada Allah, semoga Allah memberikan secepatnya kemerdekaan buat Palestina di mana mereka juga punya hak untuk merdeka," ucap dia.

"Karena tanah Palestina yang mereka perjuangkan sampai saat ini itu sebenarnya bukan tanggung jawab mereka saja tapi tanggung jawab seluruh umat muslim di dunia," sambung Istiqomah.

Istiqomah juga melakukan advokasi terhadap masyarakat Palestina di Masjid An Nashr Bintaro Tangerang Selatan pada Kamis.

Baca Juga: Klarifikasi Sambil Bagikan Video Perang di Palestina, Felicya Angelista Masih Banjir Hujatan Dituduh Pro Israel, Netizen: Takut Produknya Diboikot?

Dia baru saja bertemu dengan penyanyi sekaligus aktivis Annisa Theresia Ebenna Ezeria Pardede atau Tere dan perwakilan dari Friends of Palestine Network Malaysia dan Indonesia serta sejumlah aktivis muslimah lainnya membahas apa yang mereka bisa lakukan untuk membantu masyarakat Palestina saat ini.

Istiqomah masih ingat adiknya berangkat ke Palestina pada 2011 silam.

Itu artinya, hingga saat ini adiknya sudah sekira 12 tahun tinggal di Gaza Palestina meski sempat beberapa kali pulang ke Indonesia selama itu.

Dia mengatakan adiknya juga telah membicarakan keputusan untuk menjadi aktivis kemanusiaan di Gaza Palestina sebelum berangkat ke sana.

Keberangkatan adiknya ke Gaza Palestina, kata dia, juga telah disetujui almarhum ayah mereka yang ketika itu masih hidup.

Ketika itu, ayah mereka mendukung penuh keputusan Husein dan mendoakannya.

"Bahkan ketika sampai detik-detik terakhir mau berangkat itu ya, dia sempat kasih pesan ke almarhum ayah kami. 'Tolong doakan saya, semoga saya di sana menjadi seorang syahid," kata Istiqomah.

"Sehingga ayah kita ya, kalau ada waktu-waktu mungkin lagi kangen sama anaknya, dia selalu menceritakan itu ke kita-kita waktu (ayah) masih hidup.

Jadi Husein itu waktu mau berangkat pesannya itu.

Diulang-ulang sama ayah.

Jadi kita keluarga selain mengingat pesan itu sebagai sebuah, kayak semacam kita persiapan mental lah," sambung dia.

Baca Juga: Menteri Israel Mau Ledakkan Bom Nuklir di Gaza, Palestina Mengadu ke IAEA, Begini Respons Rusia

Selama tinggal di sana, kata dia, adiknya telah mengalami lima peperangan besar antara Palestina dan Israel.

Sebagai kakak, perasaannya pun tak keruan setiap perang meletus.

Arrinya tak tenang karena merasa tidak ada tempat yang aman untuk Husein dan keluarganya di Gaza meskipun ia tahu adiknya bercita-cita menjadi syuhada di Palestina.

"Dari perang pertama yang beliau lalui pun kita sudah mempersiapkan lahir batin. Walaupun kita sebenarnya sedih," kata Istiqomah.

"Dan untuk (perang) yang terakhir ini kita tetap berharap beliau bisa pulang dulu ketemu sama kita. Kita sih berharapnya juga tetap syahid, tapi kan nggak sekarang juga bisa tetap syahid di lain waktu," ucap dia.

Baginya, adiknya mempertaruhkan nyawanya pada setiap detik dan helaan napas ketika berada di Gaza.

Namun, dia mengaku hatinya akan sedikit lega ketika Husein mengatakan dalam kondisi sehat.

"Sebenarnya di sana nggak ada lokasi aman, nggak ada kondisi aman sama sekali.

Jadi per detiknya, per helaan napasnya itu benar-benar taruhannya nyawa.

Jadi nggak ada istilah aman sama sekali.

Cuma sampai saat ini ketika dia bilang alhamdulillah sehat itu sudah lumayan agak melegakan kami," papar dia.

Baca Juga: Disuruh Sumbang Duit ke Palestina Daripada Operasi Hidungnya, Farida Nurhan: Nunjukkin Bukti Saya Beramal Bertentangan dengan Hati

Selama ini, kata dia, komunikasinya dengan adiknya tergolong lancar. Namun, dia mengatakan sempat hilang kontak dengan Husein selama 36 jam pekan lalu.

Menurut keterangan adiknya, saat itu Israel tengah melalukan bombardir besar-besaran dan memutuskan aliran listrik serta internet di sana.

Namun, setelah itu hingga hari ini mereka masih bisa berkomunikasi dengan baik meskipun terbatas mengingat kondisi listrik dan internet di Gaza yang tak bisa diprediksi.

Selama ini, komunikasi keluarga dengan Husein cenderung dalam bentuk pesan yang singkat-singkat.

Adiknya, kata dia, lebih sering memberitahukan kepada keluarga perihal kondisi detailnya dengan membagikan video yang diunggah lewat akun Youtubenya.

Selain itu, kata Istiqomah, Husein juga kerap menginformasikan kepada keluarga perihal jadwal wawancaranya dengan televisi di Indonesia.

Namun demikian, dia bersyukur sampai pagi tadi sempat berkomunikasi dengan adiknya tersebut.

"Makanya kita keluarga kalau mau liat update terbaru dari beliau ya yang lebih detail ya khususnya, kita ya sama kayak teman-teman, kita lihatnya di Youtube beliau, kemudian di Youtube TV-TV lokal," jelasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Surya