Gridhot.ID - Sikap Yosep Hidayah disorot tajam oleh keluarga Tuti saat rekonstruksi kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan istri dan anaknya.
Pasalnya, Yosep sama sekali tidak merasa bersalah dan beberapa kali tersenyum saat menjalani proses rekonstruksi.
Adapun rekonstruksi kasus Subang digelar pada Rabu (22/11/2023), di beberapa lokasi seperti warung pecel lele, hingga rumah korban.
Yosep bahkan sempat mengangkat jempolnya ke arah kamera saat memperagakan adegan di atas sepeda motor.
Padahal sejak hadir menjalani rekonstruksi, Yosep berkali-kali disoraki warga yang ikut menonton.
Selain itu, Yosep menunjukan gelagat tak biasa ketika berpapasan dengan anaknya sendiri, Yoris Raja Amanullah.
Yoris mengaku tak bertegur sapa dengan ayahnya yang kini menjadi tersangka kasus Subang.
"Papasan aja. Nggak bertegur sapa. (Yosep) melotot," kata YoriskepadaTribunnewsBogor.comdi depan TKP kasus Subang,Rabu (22/11/2023).
Karenanya, Yoris pun mengaku sedih melihat adegan per adegan pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Sedih yah, sedih. Tapi perasaan marah juga, itu kan adik saya, ibu saya," kata Yoris kepada TribunnewsBogor.com di depan TKP kasus Subang,Rabu (22/11/2023).
Walau melakukan adegan pembunuhan Tuti dan Amalia, Yosep masih berkukuh tak mengakui perbuatannya seperti kesaksian Danu.
Yoris menganggap bahwa sikap Yosep menjadi bagian dari drama dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan adiknya itu.
"Banyak drama, nanti aja buktikan di persidangan," kata Yoris.
Sementara kakak Tuti, Lilis Sulastri mengaku berang ketika melihat Yosep di TKP kasus Subang.
Lilis mengaku sempat memiliki pikiran untuk memukul Yosep.
"Tapi dilarang polisi," katanya.
Ia emosi ketika melihat Yosep menebar senyum.
"Cengengesan, kayak orang gila," kata Lilis.
Soal senyum Yosep, Rohman Hidayat menerangkan kliennya memang mencoba menenangkan diri.
"Kalau bersalah tidak akan pernah santai, pak Yosep mencoba setenang mungkin karena tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan Danu," kata Rohman.
Walaupun kata Rohman, Yosep mengalami tekanan begitu berat dalam menghadapi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Secara psikologis ya memang ada tekanan, kami meyakini masyarakat masih objektif, toh ujungnya bukan keputusan masyarakat tapi keputusan pengadilan nanti," kata Rohman pengacara Yosep.
(*)