Gridhot.ID - Sosok sopir mobil Alphard dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia masih misteri.
Pasalnya, empat orang tersangka kasus Subang mengaku tak bisa mengendarai mobil.
Pengakuan ini sebagai bentuk bantahan dari tersangka Yosep Hidayah, Mimin, Arighi dan Abi atas kesaksian Danu.
Dalam pengakuannya, Danu melihat Yosep menyalakan mobil Alphard hitam.
Perlu diingat kembali, jasad Tuti dan Amalia ditemukan bertumpuk dalam bagasi mobil Alphard hitam pada 18 Agustus 2021 pagi.
Dari pengakuan Danu, ia diperintah Yosep datang ke lokasi pembunuhan pada 17 Agustus 2021 malam.
Saat menunggu di pojok kiri garasi dalam kondisi gelap, Danu mengaku melihat Arighi dan Abi datang ke rumah Tuti di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Ia juga mengaku melihat Mimin datang yang langsung menuju kamar mandi.
Walau begitu, pengacara Yosep, Mimin, Arighi dan Abi, Rohman Hidayat berkukuh bahwa kliennya tak ada di lokasi.
"Apa yang diterangkan Danu itu cuma satu orang menerangkan keadaan untuk 4 orang, logika mana yang benar? satu orang atau 4 tersangka ? 4 orang itu membantah keterangan Danu," kata Rohman kepada TribunnewsBogor.com, Senin (23/10/2023).
Selain itu, menurut Rohman, empat kliennya tidak bisa mengendarai mobil.
"Di antara 4 orang ini tidak ada yang bisa mengendarai mobil," kata Rohman.
Yosep pun, kata Rohman tidak memiliki kunci mobil Alphard.
"Ya silahkan pikirkan siapa yang punya akses mobil itu. Yang pegang kunci siapa ?" kata Rohman.
Terkini, pihak Yosep justru menuding anaknya, Yoris terlibat dalam pembunuhan.
Yosep mencurigai Yoris sebagai sosok pengemudi mobil Alphard dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Hal itu terungkap dalam rekaman suara Yosep yang tayang di kanal YouTubeHeri Susanto.
Dalam percakapan itu, Yosep mengaku curiga dengan Yoris dan beberapa staf di yayasannya.
"Ti awal teu robah, bapak feeling kanu eta terus (Dari awal tidak berubah, feeling saya terus ke saksi itu)," ucap Yosep.
Bukan tanpa alasan, kecurigaan Yosep muncul karena ia mengetahui tabiat dan gelagat Yoris selama ini.
"Saya geus ngomong di awal teh ka Bu Sumarni teh tah. Bu ini Yoris itu orangnya cerdas, aktingnya di atas rata-rata, kalau ke rumah dia selalu pake sarung tangan," ucap Yosep mengungkap aduannya kepada Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Tak sampai di sana, Yosep lantas menyinggung sosok Yoris yang bisa mengemudikan mobil Alphard.
"Terus yang bisa bawa kendaraan (mobil Alphard) itu Yoris, bu," ungkap Yosep.
Menurut Yosep, alasan di mobil Alphard tidak ada sidik jari Yoris karena anak sulungnya itu picik memakai sarung tangan.
"Kan di mobil juga tidak ada sidik jari, ya iya kalau tangannya pakai sarung tangan mungkin menjadi tidak akan," paparnya.
Lebih lanjut, Yosep mengaku kecurigaannya terhadap Yoris itu bahkan sudah dia sampaikan dalam BAP sejak awal pemeriksaan.
Ia juga merasa kecewa awal mula keluarga Tuti curiga kepadanya karena kesalahan fatal Kades.
Diceritakan oleh Yosep, Kades sempat ditanya Kapolres soal kecurigaannya terhadap Yosef.
Bahkan kata Yosep, karena perkataan itu, adiknya sendiri Mulyana ikut mencurigainya.
Ia menduga tuduhan dan framing terhadapnya itu seolah memberikan kekuatan kepada pelaku yang sebenarnya.
"Der jadi kesalahan fatal, lantaran yang buat booming ke publik, termasuk kepada pelaku memberikan kekuatan untuk framing termasuk ke keluarga," ujar Yosep.
Karena hal itu, ia mengaku berusaha keras meyakinkan pengcaranya bahwa ia bukan pelaku.
Bahkan, Yosep mengaku berani disumpah Al Quran atas perbuatan yang ditudingkan kepadanya.
(*)