Gridhot.ID - Seorang individu dengan gangguan jiwa (ODGJ) bernama Musa tengah menjadi viral karena cerita hidupnya yang penuh liku-liku.
Musa, yang dulunya menikmati kekayaan, memiliki latar belakang prestisius sebagai seorang Jaksa.
Musa dikenal sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus dengan karir yang cemerlang.
Namun, karir gemilangnya hancur karena perilaku istri sirinya.
Istri tersebut tidak hanya menguras seluruh kekayaan Musa, namun juga meninggalkannya dan pergi ke Bali.
Sayangnya, nasib Musa berubah drastis menjadi ODGJ.
Cerita hidup Musa, mantan Jaksa dengan jabatan tinggi, dibagikan melalui saluran YouTube CepDen.
Dalam wawancara dengan CepDen, Musa menceritakan masa lalunya sebelum menjadi ODGJ, ketika ia masih menjadi seorang Jaksa.
Tidak hanya itu, Musa juga menduduki jabatan tinggi sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus.
Namun, semua itu berakhir karena hubungannya dengan seorang wanita.
Dari percakapan antara CepDen dan Musa, terungkap bahwa Musa pernah memiliki hubungan dengan seorang wanita.
Baca Juga: Enuh Nugraha Nangis Teman-teman Kuliahnya di ITB Jemput Sang ODGJ di Kudus
Ketika ditanya tentang gajinya waktu itu, Musa mengungkapkan bahwa ia mendapatkan gaji sebesar Rp 11 juta per bulan.
"Itu pinggirannya aja," ujar Musa.
"Oh, jadi itu hanya sampingan?" tanya CepDen.
"Rencananya Rp 100 juta, tapi salah pilih ibu rumah tangga," tambah Musa.
Sebelumnya, Musa bekerja di Sumatera dengan gaji hanya Rp 600 ribu.
Namun, setelah pindah ke Jawa Barat, ia berhasil mendapatkan gaji Rp 15 juta per bulan.
Musa menceritakan bahwa karena wanita tersebut, ia harus menyediakan Rp 1 miliar setiap bulan, bahkan dalam bentuk tunai.
Namun, wanita tersebut melarikan diri dan dikabarkan berada di Bali.
"Wadonnya sekarang jalan-jalan ke Bali, dihabisin ke situ." ungkap Musa.
Musa mengakui bahwa keputusannya yang salah telah membawanya ke situasi sulit ini.
Ia mengalami trauma dan ketakutan setiap kali melihat wanita tersebut.
Ia bahkan menceritakan kejadian ketika melihat wanita tersebut mengendarai mobil di jalan.
"Makanya kan ketakutan, kita melompat," ujar Musa.
Dari pembicaraan antara Musa dan CepDen, diketahui bahwa wanita tersebut merupakan istri siri Musa.
Mereka menikah secara rahasia dan belum diakui secara resmi oleh negara.
Gugatan yang diajukan istri siri Musa ditolak oleh negara.
Musa mengungkapkan bahwa sebelumnya, ia sudah memiliki istri resmi dan memiliki lima anak.
Namun, setelah menikahi istri keduanya, keadaan menjadi sulit.
Menurut Musa, istri keduanya adalah seorang pemborong dengan banyak hubungan dan pandai melobi kliennya.
Namun, Musa harus memberikan uang bulanan yang besar untuk istri sirinya.
Terkait statusnya sebagai PNS, Musa mengatakan bahwa ia masih aktif, namun saldo dan ATM-nya telah diblokir.
Ketika masih menjabat, ia menghadapi sekitar 50 perkara.
Terakhir, Musa menjabat sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus dan berkantor di belakang Gedung Sate, Bandung.
(*)