GridHot.ID - Beberapa waktu lalu sempat geger adanya penemuan mayat di gedung Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.
Meski sempat mengelak, pihak Unpri Medan kini membenarkan adanya 5 mayat ini.
Disebutkan, mayat-mayat tersebut sudah ada sejak tahun 2005 lalu.
Pihak Unpri menuturkan jika keberadaan mayat itu bukan karena pembunuhan.
Namun, penjelasan ini bertolak belakang dengan klarifikasi mahasiswa Unpri yang merekam dan menyebarkan video tersebut.
Sebab, 6 mahasiswa tersebut mengatakan jika yang ada di video tersebut adalah manekin bukanlah mayat manusia.
Seperti yang terlihat dalam video, ada bak berwarna biru yang bagian atasnya ditumpuk oleh hebel.
"Wei, ada mayat di Unpri wei lantai 9," katanya sambil mendekati bak biru itu.
Kemudian saat dibuka, terlihat dua sosok mayat mengambang di dalam bak tersebut.
Video itu kemudian viral di media sosial.
Setelah mengetahui informasi tersebut, polisi dengan sigap langsung melakukan penggeledahan pada 11 Desember 2023, namun tidak menemukan mayat tersebut.
Bahkan bak berwarna biru yang ada di video sudah tidak ada.
Kemudian keesokan harinya, polisi kembali menggeledah Unpri dan menemukan 5 mayat.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan kelima mayat tanpa identitas itu ditemukan di lantai 15.
"Kita temukan 5 mayat, 4 laki-laki dan satu perempuan," katanya dikutip dari Tribun Medan, Rabu (13/12/2023).
Unpri Benarkan Ada Mayat
Baru-baru ini, pihak Unpri justru membenarkan adanya 5 mayat tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri, Kolonel (Purn) Drg. Susanto.
Klarifikasi tersebut disampaikan melalui Channel Youtube PRIMTV.
Susanto menegaskan bahwa keberadaan mayat tersebut memang benar adanya.
Namun menurut penuturannya, 5 mayat tersebut bukanlah korban pembunuhan, melainkan cadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan.
Cadever ini disebutkan untuk bahan pembelajaran di Fakultas Kedokteran Unpri.
"Di laboratorium anatomi Fakultas Kedokteran Unpri terdapat lima cadaver (mayat yang diawetkan), 1 perempuan dan 4 laki-laki," jelasnya.
Ia juga menegaskan kalau cadaver itu sudah ada sejak tahun 2005.
Susanto juga menyatakan bahwa tidak ada pembunuhan di Unpri.
"Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," tandasnya.
Masih di Channel Youtube yang sama, alumni Fakultas Kedokteran Unpri juga ikut memberikan klarifikasi.
Ketiga alumni tersebut membenarkan adanya mayat di kampusnya.
dr Qory Fadilah mengatakan, sejak ia kuliah di FK Unpri tahun 2011, salah satu mata kuliahnya yakni anatomi.
"Untuk memenuhi praktikum anatomi kami menggunakan cadaver yang ada di laboratorium anatomi FK Unpri," kata dia.
Senada, dr Wiliam juga mengatakan hal yang sama.
"Cadaver-cadaver tersebut telah ada dan digunakan sebagai media pembelajaran sejak kami kuliah dulu," tandasnya.
(*)