Gridhot.ID - Masih ingat Muhyani yang jadi tersangka usai membela diri melawan pencuri kambing?
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Muhyani, pria berusia 58 tahun ditetapkan menjadi tersangka oleh Polresta Serang karena diduga membunuh Waldi.
Waldi sendiri merupakan seorang pemuda yang berusaha mencuri kambing ternak.
Waldi disebut mengeluarkan golok dan akan menyerang Muhyani yang memergokinya.
Namun Muhyani berhasil membela diri tapi malah membuat Waldi meninggal dunia.
Saat ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, Muhyani langsung drop total.
Sakit paru-parunya kambuh dan kesehatannya terus menurun.
"Belum tenang pikirannya kalau belum vonis bebas, kata Abah. Jadi, Abah enggak mau makan, enggak nafsu katanya, syok pas ditahan kemarin," ujar Rohili selaku anak Muhyani kepada wartawan di Serang, Kamis (14/12/2023).
"Sekarang (kala itu) masih tiduran saja, Abah sakit paru-parunya kambuh, batuknya enggak berhenti. Kayanya drop, kaget, dan kepikiran juga (nasibnya)," kata Rohili.
Namun, Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, Banten, menghentikan perkara kasus penganiayaan hingga tewas terhadap pencuri kambing dengan tersangka Muhyani (58).
"Hasil ekspose, semua sepakat bahwa perkara atas nama Muhyani bin Subarta tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan," kata Didik melalui keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Menurut Didik, apabila seseorang yang melakukan perlawanan untuk mempertahankan harta benda miliknya atau melindungi harta benda orang lain, dikelompokkan sebagai orang yang melakukan pembelaan terpaksa.
Sehingga, jaksa memutuskan menghentikan dan menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) per hari Jumat.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, kini, Muhyani pun bisa kembali menghirup udara bebas.
Ia mengaku sempat sakit saat ditahan, tetapi kini sudah mulai kembali membaik.
"Bapak bersyukur alhamdulillah bisa bebas (dihentikan kasusnya), ternyata keadilan masih ada buat Bapak," kata Muhyani dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (16/12/2023).
"Bapak kan orang enggak mampu," sambungnya.
Ia pun berterima kasih pada kejaksaan yang telah menyatakan bahwa perbuatan melawan pencuri itu sebagai pembelaan diri.
Setelah kasus ini dihentikan, Muhyani pun fokus untuk menyembuhkan diri.
Ia pun hendak beristirahat terlebih dahulu setelah menghadapi panjangnya proses hukum.
Setelah itu, Muhyani baru berencana kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Terlebih, Muhyani adalah kepala keluarga yang mencari penghasilan sehari-harinya.
Ia bekerja sebagai pencari ikan, peternak, hingga menjadi kuli bangunan.
"Ini pengalaman hidup bapak, belum pernah bermasalah (dengan hukum), apalagi niat membunuh," ucap Muhyani sambil menangis.
(*)