Tokoh Gereja West Papua Minta Pemerintah Indonesia Penuhi 2 Syarat Ini Jika Ingin Dibantu Negosiasi dengan Egianus Kogoya

Rabu, 27 Desember 2023 | 16:00
Facebook Louisa Silalahi

Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya dan PIlot Susi Air Philip Mark Mehrtens

Gridhot.ID - 11 bulan disandera KKB Papua, pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens kini masih berada di genggaman Egianus Kogoya.

KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diketahui masih belum membebaskan Philip Mark Mehrtens hingga kini.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Egianus Kogoya sempat mengancam akan menembak mati sang pilot dalam jangka waktu dua bulan jika segala permintaannya tidak dipenuhi.

Namun hingga kini negosiasi belum membuahkan hasil.

Diketahui Philip pertama kali dibawa KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya pada Selasa, 7 Februari 2023.

Kala itu KKB Papua langsung membakar pesawat yang mendarat di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Egianus Kogoya pun terus bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia namun belum membuah kan hasil.

Salah satu tokoh Papua Barat sudah berusaha menjadi penengah dan meminta Egianus Kogoya melepaskan sang pilot pada hari natal.

Namun Egianus Kogoya tak mau memenuhi hal tersebut.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Permintaan ini datang dari Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pendeta Socratez Yoman.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpiman Egianus Kogoya menyandera pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu pada 7 Januari 2023 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca Juga: 10 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Begini Kondisi Kapten Philips, Panglima Agus: Kita Kedepankan Operasi Teritorial

Hampir setahun penyanderaan, Kapten Philips takkunjung dibebaskan.

Padahal, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah bersama tokoh masyarakat.

"Saya minta Jenderal Egianus Kogoya membebaskan Pilot Philips Mark Methrtens dalam bulan Natal ini," ujar Socratez Yoman kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin (18/12/2023).

Ia berujar, permintaan kepada Egianus untuk membebaskan Kapten Philips adalah demi kemanusiaan.

Gembala Socratez Yoman mengucapkan selamat Natal 25 Desember kepada Egianus Kogoya dan anggotanya.

Istimewa via Tribun Papua
Istimewa via Tribun Papua

Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pendeta Socratez Yoman meminta Egianus Kogoya membebaskan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens menjelang Natal tahun ini.

Ia juga mengajak Egianus untuk mengambil sikap demi keputusan bagi kepentingan rakyat.

"Tuhan Yesus Putra Natal memberikan hikmat kepada Jenderal Egianus dan pasukan TPNPB supaya mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat dan bangsa Papua Barat, kepetingan dan keselamatan Mark Phillip Mehrtens dan menyelamatkan perjuangan Papua Barat merdeka," ujarnya yang juga sebagai Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC) itu.

"Perjuangan Jenderal Egianus Kogeya adalah perjuangan saya dan bangsa Papua Barat, Ideologi Jenderal Egianus Kogeya adalah ideologi saya, dan bangsa Papua Barat. Cita-cita Jenderal Egianus Kogeya adalah cita-cita saya, dan bangsa Papua Barat," kata Yoman.

Lebih lanjut, Kerinduan dan harapan Jenderal Egianus Kogeya adalah kerinduan dan harapan bangsa Papua Barat.

"Saya meminta dengan hormat Jenderal Egianus Kogoya dari TPNPB membebaskan pilot Mark Phillip Mehrtens sebagai sebuah kemenangan," ujarnya.

Kepada Pemerintah Indonesia dan Egianus Kogoya, Socratez menyampaikan beberapa syarat untuk pembebasan Kapten Philips, yaitu:

Baca Juga: TNI Sebut Tak Kerahkan Pasukan Sedikitpun ke Sarang Egianus Kogoya, Kapolda Papua Masih Berharap Pilot Susi Air Bebas Saat Natal

  1. Negara melalui Panglima TNI menarik seluruh pasukan non organik di wilayah pegunungan, lebih khusus dari Kabupaten Nduga.
  2. TNI membuka semua akses yang diblokir di wilayah Nduga dan kabupaten sekitarnya, dan wilayah Nduga dijadikan wilayah zona nyaman.
  3. Jenderal Egianus Kogeya menunjuk orang-orang yang dipercaya dengan surat tertulis untuk memulai membangun komunikasi dengan pihak Indonesia dan pihak pemerintah New Zealand.
  4. Jenderal Egianus Kogeya dan orang yang dipercaya itu menyerahkan pilot Mark Phillip Mehrtens kepada Duta Besar New Zealand untuk Indonesia. Tempat penyerahkan diatur oleh Jenderal Egianus dan orang yang dapat dipercaya.
  5. Jenderal Egianus Kogeya sudah menyatakan kepada publik komunitas internasional, bahwa rakyat dan bangsa Papua Barat berjuang untuk pengakuan Kemerdekaan 1 Desember 1961.
  6. Jenderal Egianus Kogeya sebagai pemimpin besar membebaskan pilot Mark Phillip Mehrtens dalam bulan Natal membuktikan bahwa memperjuangkan Papua Barat merdeka dengan pendekatan cinta damai, keadilan dan menghargai martabat kemanusiaan.
  7. Jenderal Egianus Kogeya adalah pejuang ideologi Papua Barat merdeka bukan seperti stigma dan label penguasa kolonial firaun modern Indonesia seperti yang sering kita dengar dari mulut para pejabat dan petinggi Indonesia.
  8. Kalau Jenderal Egianus Kogeya meminta saya dari Dewan Gereja Papua (WPCC) untuk membangun komunikasi dengan Jenderal EK, pemerintah Indonesia dan pemerintah New Zealand, saya bersedia, tetapi syarat utama ialah poin 1 dan 2 harus dipenuhi oleh Negara.
(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribun papua