Find Us On Social Media :

Ricuh Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe di Papua, Keluarga Minta Maaf, Pj Gubernur Kena Lemparan Batu dan Kapolda Jadi Sasaran

Kondisi PJ Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun (kiri) usai kena lemparan batu saat iring-iringan jenazah Lukas Enembe dan (kanan) massa yang tergabung dalam iringan jenazah eks Gubernur Papua.

Gridhot.ID - Kerusuhan terjadi di sejumlah titik yang dilintasi iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Diketahui, jenazah Lukas Enembe tiba di Jayapura dan disambut ribuan orang pada Kamis (28/12/2023) pagi.

Saat jenazah dibawa ke Gedung Stakin Sentani, massa melakukan aksi anarkis sehingga melukai sejumlah orang, termasuk PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri.

Kemudian kericuhan kembali terjadi ketika rombongan pengarak jenazah melewati Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Mereka melakukan pembakaran yang menyebabkan 25 rumah dan kios terbakar.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri yang menyayangkan kejadian ini, menyebut setidaknya ada belasan orang yang terluka akibat kerusuhan.

"Total yang luka ada 14 orang, baik dari masyarakat sipil, anggota TNI-Polri," ujar Fakhiri kepada Kompas.com di Jayapura, Kamis malam.

Fakhiri yang juga sempat diserang massa mengaku selamat, tetapi ada 2 pengawal pribadinya yang menjadi korban.

Sementara PJ Gubernur Papua Ridwan Rumasukun dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, setelah menjadi korban pelemparan oleh massa.

Pasalnya, ia mengalami luka di kepala dan rusuk sehingga memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

Atas kericuhan yang terjadi, Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI) wilayah Papua Pendeta Dorman Wandikbo, yang memimpin doa peribadatan penjemputan jenazah dari pihak keluarga, menyampaikan permohonan maaf.

Baca Juga: 15 Kali Cuci Darah Sebelum Meninggal, Terkuak Keinginan Terakhir Lukas Enembe, Sempat Surati Komnas HAM dan KPK untuk Hal Ini