GridHot.ID - Kasus suami mutilasi istri di Malang hingga kini masih menjadi sorotan tajam.
JM alias James Lodewyk Tomatala tega menghilangkan nyawa dan memotong tubuh istrinya, Ni Made Sutarini (55) hingga menjadi 10 bagian.
Rupanya, pelaku James menyimpan dendam kesumat pada istrinya tersebut.
Melansir tribun-medan.com, terungkap motif JM (61) suami mutilasi istrinya NMS (55) di Malang.
JM rupanya sudah menyimpan dendam kepada korban karena sudah pergi selama 5 bulan dengan membawa uang pensiunannya.
Diakui JM, ia merasa sakit hati dengan istrinya Ni Made Sutarini alias NMS karena istrinya tak pulang ke rumah sejak lima bulan lalu.
Bahkan JM semakin emosi hingga menyimpan dendam setelah mengetahui NMS membawa uang pensiunannya.
"Sejak tanggal 5 Juli 2023 korban meninggalkan rumah dengan membawa sejumlah uang pensiun kurang lebih Rp1,4 juta," kata Kompol Panjaitan dilansir dari TribunNewsBogor.
Pria pensiunan BUMN itu pun kemudian merancang perbuatan kejamnya terhadap sang istri.
Pelaku sempat menjemput istrinya sebelum melakukan aksi pembunuhan.
"Tanggal 28 Desember pelaku dapat informasi bahwa sang istri mengikuti acara di salah satu kota di Malang, pelaku menjemput istrinya," imbuh Kompol Panjaitan.
Baca Juga: Suami di Malang Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian, Pelaku Dikenal Ansos dan Sosok yang Kasar
Saat ini, pihak penyidik kepolisian tengah menanti keputusan keluarga korban agar jenazah korban bisa diautopsi lebih lanjut.
"Sebetulnya kasus ini sudah terang, kita tinggal menunggu persetujuan dari ahli waris untuk melakukan autopsi. Karena ahli waris berada di luar kota," ungkap Kompol Panjaitan.
Dilansir dari tribuntrends.com, pria bernama James Lodewyk Tomatala (61) di Kota Malang, Jawa Timur ternyata sempat mencuci pakaian istrinya setelah menghilangkan nyawa dan memutilasi korban.
Tak hanya mencuci pakaian istrinya, ia bahkan sempat membersihkan lantai di sekitar lokasi kejadian.
Hal itu diungkapkan oleh Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto di Mapolresta Malang Kota pada Selasa (2/1/2024).
"Kondisinya sudah sempat dibersihkan, dipel lantai sekitar lokasi kejadian, pakaian korban juga sudah dibersihkan menggunakan deterjen," kata Danang.
Berawal dari persoalan rumah tangga
Diduga kedua hal itu dilakukan pelaku sebagai upaya menghilangkan jejak jasad korban.
Selain itu, pelaku juga telah menyiapkan beberapa peralatan, seperti kantong plastik.
"Dari alat bukti yang kita sita, ada dugaan bahwasannya untuk mutilasi ini sudah direncanakan, karena pelaku sudah menyiapkan peralatan yaitu berupa beberapa kantong kresek yang kami temukan ketika olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dalam ukuran besar, yang baru saja dibeli, kemungkinan akan digunakan untuk menghilangkan jasad korban," katanya.
Diberitakan sebelumnya, persoalan rumah tangga diduga menjadi motif utama pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan James Lodewyk Tomatala (61) kepada istrinya, Ni Made Sutarini di Kota Malang, Jawa Timur.
Peristiwa berdarah itu terjadi di rumah pelaku di Jalan Serayu, Nomor 6 RT 02 RW 04, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Pelaku tega melakukan aksi kejinya pada Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.
Pelaku dan korban semula hanya cekcok. Kemudian, pelaku mulai memukul kepala korban dengan tangan dan dilanjut mencekik leher korban.
Selanjutnya, pelaku memotong tubuh korban menjadi 10 bagian yang kemudian diletakkan di teras rumah dalam sebuah ember.
"Motifnya permasalahan rumah tangga. Karena si istri sudah lama tidak kembali ke rumah. Namun kemarin itu, Sabtu (30/12/2023), korban kembali ke Malang untuk mengikuti suatu kegiatan," kata Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto pada Minggu (31/12/2023).
Kemudian, pelaku menyerahkan diri pada Minggu (31/12/2023) ke Polsek Blimbing sekitar pukul 08.00 WIB.
"Tersangka saat memberikan keterangan mengakui perbuatannya. Setelah ini kami lakukan pemeriksaan terhadap tersangka, termasuk kejiwaannya," katanya.
Seluruh potongan tubuh korban kini telah dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Selanjutnya, melaksanakan otopsi. Keluarga korban yang berada di Bali juga sudah kami hubungi dan sedang perjalanan ke Kota Malang," katanya.
Salah satu warga, Linda mengatakan bahwa pelaku dan korban kerap terlibat cekcok. Warga sekitar pada Sabtu (30/12/2023) pagi juga sempat mendengar suara keras di rumah pelaku.
"Suaranya kayak brak, pyar, terdengar keras sekali. Tapi warga takut, karena itu kan persoalan rumah tangga. Sudah sering bertengkar, tapi ya gitu rukun lagi," katanya.
Pelaku dikenal kerap emosi dan jarang berkomunikasi atau tidak bergaul di lingkungan warga. Berbanding terbalik dengan korban yang aktif.
"Pak Jimmy (panggilan pelaku), orangnya tertutup jarang berinteraksi dengan tetangga. Warga pernah lihat juga dulu kalau Pak Jimmy pulang, itu Bu Made dipisuhi (mengeluarkan kata-kata kotor) kalau buka pagarnya lama," katanya.
"Kalau Bu Made baik banget, bergaul sama tetangga-tetangga, aktiflah. Sebenarnya Bu Made sudah enggak tinggal lama sama Pak Jimmy, terus balik lagi kapan itu," tambahnya.(*)