Find Us On Social Media :

Resmi Jadi Tersangka, Ini Motif Bartender Campurkan Metanol ke Miras yang Tewaskan 3 Personel Band di Surabaya, Polisi: Irit

Arnold Zadrach Sitaniya, bartender bar yang jadi tersangka tewasnya 3 personel band di Surabaya, Jumat (5/1/2024).

"Namanya minuman strong (efek memabukkan kuat) itu harusnya volume spirit ditambah, otomatis volume spirit yang dalam botol," kata Hendro.

Akan tetapi, kata Hendro, tersangka malah menambahkan cairan metanol agar tidak menghabiskan banyak miras.

"Pandangan tersangka, tentunya (menambah kadar alkohol) itu lebih boros. Untuk mengirit itu, dia menambahkan zat lain," jelasnya.

Hendro enggan berkomentar terkait campur tangan manajemen hotel soal keberadaan metanol. Namun, bartender mempunyai hak meminta bahan minuman.

"(Pengadaan metanol) bisa ditanyakan ke pihak Vasa (hotel). Berdasarkan keterangan tersangka, bartender punya hak untuk minta bahan apapun untuk menunjang kinerjanya," ucapnya.

Secara terpisah, kuasa hukum korban, Renald Christopher, mengatakan, tim penyidik perlu terus mengungkap kasus ini karena tindakan tersangka jelas-jelas membahayakan para kliennya.

"Kami mendorong penyidik untuk mengungkap mengapa tersangka sampai memberikan larutan berbahaya. Selain itu, mengapa larutan berbahaya itu sampai bisa masuk ke bar dan diberikan kepada orang lain?" katanya kepada Kompas.id, Jumat (5/1/2024).

Diberitakan sebelumnya, band dengan 9 personel termasuk kru itu menghibur pengunjung serta menenggak miras di bar hotel di Jalan Mayjen HR. Muhammad pada Jumat (22/12/2023).

Akan tetapi, pemain saxophone berinisial RG mengalami mabuk berat usai menenggak miras dan harus dibawa menggunakan kursi roda.

Namun, RG tidak sadarkan diri sampai keesokan harinya atau Sabtu (23/12/2023).

RG meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RSI Wonokromo, Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: Teka-teki Kematian Personel Band yang Tewas Usai Tenggak Miras di Surabaya, Dokter Forensik Temukan Kelainan pada 2 Jenazah