Gridhot.ID - Geger seorang bocah SMK di Bangkalan, Jawa Timur dibunuh secara sadis.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, korban bernama Mohammad Hifni (16) dan merupakan pelajar SMK di wilayah Bangkalan.
Hifni ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah rawa-rawa.
Diketahui ternyata Hifni merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh teman satu sekolahnya sendiri.
Pelaku berinisial MFA (18) dan MRA (17) langsung ditangkap pihak kepolisian.
Keduanya juga sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Hifni.
Ternyata hal ini terjadi akibat korban membocorkan rahasia pribadi pelaku.
"Ada rahasia pelaku yang diumbar korban. Pelaku kemudian merencanakan pembunuhan," ucap Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo.
Menurut keterangan pelaku, aksi pembunuhan tersebut terencana dengan matang. Pada Kamis (4/1/2024), korban diajak makan-makan oleh kedua pelaku.
Setelah kenyang, mereka pergi ke lokasi pemancingan di rawa-rawa, tempat mayat korban kemudian ditemukan.
"Korban pura-pura diajak melihat pancing yang dipasang korban di rawa-rawa," terang Heru.
Saat berada di lokasi, MFA, salah satu pelaku, memiting leher korban dari belakang, sementara MRA memukul perut dan kepala korban.
Setelah korban lemas, jasadnya dilempar ke dalam air rawa.
Meskipun berontak, korban terus ditenggelamkan hingga kehilangan nyawanya.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku menutupi jasadnya dengan dedaunan dan semak-semak sebelum meninggalkan lokasi.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, Keluarga Hifni, warga Desa Lergunung, Kecamatan Klampis, shock ketika mendengar kabar mayat pria tanpa identitas disebutkan mirip dengan ciri-ciri Hifni.
Korban ditemukan warga di rawa-rawa pinggir Jalan Kinibalu, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 10.30 WIB.
Pihak keluarga mengambil jenazah Hifni dari ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan, dan langsung dikebumikan pada Minggu (7/1/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Hal itu disampaikan Mat Wafa, tetangga sekaligus guru korban semasa usia TK hingga SMP.
“Kenapa kami semua terpukul? Karena korban dikenal santun, tidak pernah punya masalah, anak baik di mata kami. Kami tidak menyangka jadi korban pembunuhan dan pelakunya adalah teman dekatnya. Info yang kami terima, pelaku berjumlah dua orang, teman satu sekolah,” ungkap Mat Wafa saat dihubungi melalui sambungan seluler.
Mat Wafa menjelaskan, salah seorang dari pelaku yang berasal dari Kelurahan Mlajah kerap datang berkunjung ke rumah korban.
Bahkan pihak keluarga korban, terutama si ibu sering menitipkan korban ke pelaku karena teman satu sekolah.
Hifni merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
“Meski ibu (korban) mengetahui bahwa Hifni sering dipalak oleh pelaku, ponselnya sering digadaikan oleh pelaku. Malahan sekarang motornya digadaikan oleh pelaku,” jelas Mat Wafa.
Ia menambahkan, korban Hifni terakhir kali berpamitan untuk berangkat sekolah pada Kamis (4/1/2024) pagi.
Korban yang masih duduk di kelas II awalnya memang memilih tinggal di rumah kos, tetapi belakangan sering pulang selepas sekolah.
“Saat terakhir berpamitan, korban memang tidak membawa ponsel. Kami resah setelah beberapa hari tidak pulang, keberadaannya tidak diketahui hingga kami mendengar informasi pada Sabtu malam bahwa ada penemuan mayat,” katanya.
Kedua pelaku kini dilaporkan mendekam di ruang tahanan Polres Bangkalan.
(*)