Ditikam di Dalam Mobil, Ini Sosok Maya Bracken WNI yang Tewas di Inggris, Punya 3 Anak dan Tinggal di Rumah Rp 49 Miliar

Selasa, 09 Januari 2024 | 20:13
Dailymail dan The Sun

Maya Bracken, WNI yang tewas ditusuk di Inggris

Gridhot.ID - Kematian Maya Bracken, WNI yang tewas ditikam di Inggris masih menjadi misteri.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan sekaligus menyusut temuan jenazah yang tak jauh dari lokasi kematian Maya Bracken.

Adapun Maya Bracken ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam mobil pribadinya Lexus pada Kamis (4/1/2024) di Berkshire, Inggris.

Ada luka tusukan di tubuh Maya saat jasadnya ditemukan.

Sosok Maya Bracken

Sejumlah orang yang mengenal Maya mengatakan sangat terkejut dan sedih dengan kematiannya.

"Maya senang ngobrol, ramah banget dan sering undang teman-teman Indonesia ke rumahnya untuk makan-makan," kata Lusiana, salah seorang yang mengenalnya.

"Beliau ramah dan suka banget support acara Indonesia. Sama staf-staf wisma juga ramah," ujar Sari Percaya, istri Dubes Indonesia di Inggris, Desra Percaya kepada wartawan Endang Nurdin yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Sari menambahkan bahwa dirinya terakhir bertemu Maya pada 30 November di sebuah restoran Indonesia di London Raya.

Bahkan mereka sempat bertukar pesan pada Rabu (3/1/2024) atau sehari sebelum Maya meninggal dunia.

"Terakhir kita WA-an hari Rabu (3/1) minggu ini. Dia kirim foto tahun baruan bersama anak-anaknya," papar Sari.

Baca Juga: Ada Kelainan pada 2 Jenazah Personel Band yang Tewas di Surabaya, Polisi Cek Kandungan Miras Oplosan, 11 Saksi Diperiksa

"Dia adalah perempuan yang sangat baik dan murah hati yang sangat mencintai anak-anaknya,” ujar tetangga Maya.

Oleh tetangganya, Maya dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, dia juga disebut sangat menyayangi ketiga anaknya.

"Dia adalah perempuan yang sangat baik dan murah hati yang sangat mencintai anak-anaknya," ujar seorang tetangga kepada The Sun.

"Dia akan melakukan apapun untuk mereka dan mereka tampaknya memiliki hubungan yang baik," ujarnya kemudian.

Maya disebut telah bercerai dengan suaminya.

Teman Maya yang enggan disebut namanya menyayangkan kejadian yang 'mengerikan' dan 'tak terduga' itu.

"Dia berasal dari Indonesia tetapi bertemu suaminya Michael di Hong Kong," ujar teman Maya dikutip dari Daily Mail.

"Saya tidak yakin dia pernah tinggal di sana, karena dia dan Maya berpisah segera setelah rumah itu selesai dibangun," katanya kemudian.

Tetangga lainnya mengatakan Maya selalu melambaikan tangan saat berjalan melewati rumahnya.

"Dia adalah perempuan yang menyenangkan. Ketika kami melihat semua polisi semalam, itu seperti adegan film horor mereka berlarian ke sana kemari," seperti dilaporkan oleh The Sun, Minggu (7/1/2024).

"Dan kemudian kami mendengar orang lain meninggal di stasiun kereta api. Ini mengejutkan bagi desa kecil kami. Sangat tidak biasa," tambah tetangga.

Baca Juga: Teka-teki Kematian Personel Band yang Tewas Usai Tenggak Miras di Surabaya, Dokter Forensik Temukan Kelainan pada 2 Jenazah

Maya tinggal di rumah besar senilai 2,5 juta pounds (Rp 49,5 miliar) setelah berpisah dari suaminya dan menjaga privasinya sendiri kata para tetangga.

Seorang tetangga lain mengatakan, Maya tinggal di rumah mewah itu bersama ketiga anaknya yang sudah dewasa.

Rumah besar Maya dengan 7 kamar itu terletak di Flowers Hill desa Pangbourne yang tenang di Berkshire dan polisi kini memeriksa rumah korban untuk mencari petunjuk atas kematiannya.

Kronologi

Petugas pertama kali dipanggil adanya laporan kecelakaan lalu lintas, melibatkan mobil di A340 Tidmarsh Road di persimpangan dengan Flower's Hill sekitar pukul 17.45 hari Kamis, (2/1/2024) waktu setempat.

Di dalam kendaraan, seorang perempuan berusia 56 tahun yakni Maya mengalami luka tusuk fatal dan meninggal di tempat meskipun menerima perawatan medis.

Sesaat setelah itu, sekitar pukul 18.15, polisi dipanggil adanya kematian di jalur kereta api dekat Pangbourne tak jauh dari lokasi ditemukannya jenazah Maya, di mana seorang pria berusia 18 tahun dilaporkan meninggal di tempat kejadian.

Polisi menduga kematian remaja pria itu terkait dengan tewasnya Maya.

Kepala unit kejahatan besar, Det Supt Kevin Brown, mengatakan, tidak ada nama yang diungkapkan untuk kedua korban, tetapi keluarga dekat dari keduanya telah diberitahu.

"Kami masih menyelidiki tetapi menganggap dua kematian itu terkait; kami tetap terbuka terhadap keadaan masing-masing. Tidak ada ancaman lebih luas terhadap masyarakat dari kejadian sedih dan tragis ini," katanya.

Sementara warga setempat mengatakan, mereka berusaha membantu perempuan di dalam mobil tetapi dia meninggal di tempat kejadian di persimpangan Tidmarsh Road dan Flowers Hill.

Penyidik forensik menemukan pisau dapur di dekat stasiun kereta api di Pangbourne sebagai bagian dari penyelidikan berkelanjutan terhadap dua kejadian itu.

Saat ini, Kedutaan Besar RI di London sedang mengklarifikasi kasus ini kepada otoritas keamanan setempat, termasuk mengenai status kewarganegaraannya.

Berdasarkan catatan KBRI London, paspor yang bersangkutan sudah habis masa berlaku pada 16 Agustus 2023 dan belum ada permintaan perpanjangan.

Baca Juga: Detik-detik 3 Anggota Band Tewas Usai Minum Miras Racikan Bartender di Surabaya, Satu Korban Sempat Manggung dan Vokalis Masih Kritis

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari