Simpan Kendaraan Curian di Gudang Markas TNI AD, Ternyata Ini Hubungan Sindikat Curanmor dengan Mayor PJK

Kamis, 11 Januari 2024 | 19:13
Kompas.com, TribunJatim.com

Hubungan sebenarnya pengepul motor curian dan oknum anggota TNI

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu geger ditemukannya gudang penyimpanan kendaraan curian.

Terlebih lagi, gudang tersebut berada di markas TNI AD, tepatnya di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat yang berlokasi di Buduran, Sidoarjo.

Terkuak hubungan asli para pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) itu dengan sosok Mayor dan sejumlah prajurit TNI.

Melansir tribun-video.com, diketahui bahwa gudang tersebut milik TNI AD Kopda Adi Saputra dan Praka Jazuli.

Keduanya diberi fasilitas oleh Kepala Gudang Balkir Pusat Zeni TNI AD di Buduran Sidoarjo - Mayor CZI Bagus Pudjo Rahardjo.

Di gudang tersebut, terdapat 49 unit mobil dan 215 unit motor yang diduga hasil curian kendaraan bermotor.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardanin membenarkan kejadian itu.

Ia mengatakan bahwa kendaraan hasil curian itu akan dikirim ke Timor Leste.

"Diduga dilakukan oleh saudara EI (sipil) dan melibatkan Kopda AS, oknum anggota TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), pada hari Kamis (4/1/2024)," ujar dia.

Oknum TNI tersebut terbukti terlibat tindak pidana penggelapan.

Sementara itu, pelaku warga sipil yang satu komplotan dengan oknum TNI AD akan dikoordinasikan dengan Polda Metro dan Polda Jatim.

Baca Juga: Pomdam V/Brawijaya Turun Tangan, Begini Kronologi Terkuaknya Gudang TNI AD di Sidoarjo Jadi Tempat Penyimpanan Kendaraan Curian, 3 Anggota Bersekongkol

"Hasil penyidikan akan diumumkan secara transparan kepada publik. Jika anggota TNI AD tersebut terlibat dan terbukti bersalah melakukan tindak pidana akan di proses hukum sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," jelas Rendra.

Dilansir dari tribunjatim.com, sorotan publik tengah tertuju pada kejahatan oknum TNI AD yang menyembunyikan barang curian yang dikepulkan oleh pelaku curanmor.

Pasca penangkapan dan hukuman tegas terhadap oknum TNI AD, polisi pun kini mulai menguak apa sebenarnya hubungan antara oknum TNI dan tersangka.

TNI AD sedang mendalami hubungan antara tersangka pengepul kendaraan bodong berinisial EI dengan oknum anggota TNI Kopda AS.

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan bahwa EI dan Kopda AS saling kenal.

Tribun Sumsel
Tribun Sumsel

Pomdam V/Brawijaya bersama Polda Jatim dan Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus tindak pidana penggelapan kendaraan bermotor.

Oleh karenanya, bisa menyewakan Gudbalkir milik Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad) Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai tempat penadahan kendaraan bodong.

"Jadi adanya hubungan antara tersangka EI yang berstatus sipil berkawan atau menghubungi Kopda AS kemudian terjadilah (penyewaan gudang)," kata Kristomei kepada wartawan, Rabu (10/1/2024), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com

"Kami juga sedang menyelidiki bagaimana kedalaman hubungan antara keduanya sampai saat ini," tambah dia.

Saat ini sudah ada tiga orang oknum TNI yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni Mayor Czi BP, Kopda AS, dan Praka J.

Kristomei mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki keterlibatan anggota TNI lainnya, di luar tiga orang yang sudah menjadi tersangka.

"Kemudian siapa saja yang terlibat sebenarnya di sini. artinya apakah hanya tiga orang itu atau mungkin bisa dikembangkan," jelas Kristomei.

Baca Juga: Terungkap Lokasi Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua, Penampilannya Miris di Momen Natal, TNI Tetap Teguh dengan Strateginya

"Kini penyidik Pomdam Brawijaya sedang menyelidiki secara dalam nanti akan kita sampaikan atau kita ungkap lebih lanjut," tambah ia.

Untuk diketahui, sebelumnya polisi menangkap EI dan MY yang merupakan anggota sindikat penyelundup kendaraan bodong.

Para tersangka rupanya mendapatkan ratusan kendaraan dari debitur leasing yang tidak sesuai dengan prosedur.

Selain itu, beberapa kendaraan pun didapatkan dari hasil pencurian.

Kendaraan ini kemudian ditampung di Gudang Balkir Pusziad Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, untuk dijual ke Timor Leste.

Tersangka membayar sewa gudang kepada tiga oknum TNI itu sekira Rp 30 juta per bulan.

Terungkap peran ketiga anggota TNI AD yang membuat markas TNI sebagai tempat penyimpanan kendaraan curian.

Ratusan kendaraan motor curian itu diketahui disimpan di Gudang Balkir Pusziad Buduran, Sidoarjo.

Pelaku curanmor itu pun membongkar persekongkolannya dengan tiga anggota TNI AD.

Polisi pun memberikan pesan kepada rakyat. Hingga kini, kasus markas TNI jadi penyimpanan kendaraan curian masih terus diusut.

Saat ini, tiga anggota TNI AD tengah dimintai keteranganya.

Baca Juga: Suaminya Gugur Ditembak KKB Papua, Viral Momen Istri Kopda Hendrianto Menangis Histeris Peluki Peti, Singgung soal Janji

Diketahui, kasus itu berawal saat seorang warga sipil, yang juga pelaku curanmor berinisial EI meminta bantuan Kopda AS mencarikan kendaraan yang rencananya akan dikirimkan ke Timor Leste pada Juni 2023 lalu.

Kemudian, Kopda AS menginformasikan permintaan tersebut kepada Mayor BP dari satuan Pusziad.

Akhirnya, dipinjamkan lokasi di Gudblkir Pusziad Buduran, Sidoarjo.

Lalu, Reskrim Polda Metro Jaya mendapatkan laporan dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) terkait praktik tersebut. Informasi itu diteruskan ke Pomdam V/Brawijaya.

"Ini merupakan hal yang sangat baik, di mana hasil kerja sama antara Pomdam V dengan Polda Metro Jaya," kata Wakapendam V Brawijaya Letkol Inf M. Iswan Nusi, di Surabaya, Senin (8/1/2024).

"(Kami) berhasil mengungkap, untuk kegiatan penggelapan kendaraan bermotor yang terjadi di wilayah Jatim (Jawa Timur) ini," tambahnya, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya pun membawa terduga pelaku, EI, menuju ke gudang penyimpanan kendaraan bodong itu, Kamis (4/12024), sekitar pukul 15.10 WIB.

Petugas temukan 49 mobil dan 215 sepeda motor yang disimpan di empat lokasi di Gudblkir Pusziad Buduran, yakni di samping lapangan tenis dan gudang, rumah dinas serta aula yang tidak terpakai.

Lebih lanjut, Iswan mengungkapkan, pihaknya sampai sekarang masih melakukan proses pengusutan kasus itu.

Salah satunya meminta keterangan oknum TNI AD yang terlibat.

"Sampai saat ini ada tiga oknum TNI dengan inisial pertama Kopda AS, kemudian ada Praka AJ, kedua orang itu asal satuannya dari Puspalad. Kemudian ada lagi Mayor BP (PjK) itu dari Puziad," ujarnya.

Baca Juga: Jenazah Lukas Enembe Akan Diterbangkan ke Papua, 500 Personel Siap Siaga, Kapolres Jayapura Imbau Masyarakat Tak Lakukan Hal Ini

Iswan mengimbau bagi masyarakat yang kehilangan kendaraanya, untuk segera melapor ke Polda Metro Jaya.

Sebab, bisa jadi mobil atau sepeda motor berada di tempat tersebut.

"Bagi masyarakat yang merasa kehilangan atau memiliki kendaraan yang ada di wilayah tersebut, bisa langsung berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan video yang disebar akun TikTok @ayoberanilaporkan9, tampak petugas berseragam TNI berada di sebuah gudang.

Ada sejumlah mobil pikap berwarna putih dan hitam berjajar.

Selain itu, petugas terlihat melakukan pengecekan pikap yang berisi sepeda motor dan tertutup terpal biru.

Beberapa di antara mereka juga tampak berkeliling mengecek gedung tersebut.

"Gudang Balkir Pusziad Buduran - Sidoarjo. Tempat peyimpanan Ramor curian Perwira berpangkat Mayor diamankan POM," tulis akun @ayoberanilaporkan9, dalam videonya.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribun-video.com, TribunJatim.com