Find Us On Social Media :

5 Weton Paling Lemah Lembut dan Penyayang Menurut Primbon Jawa

ilustrasi weton penyayang

GRIDHOT.ID- Dalam tradisi Primbon Jawa, terdapat keyakinan bahwa karakteristik seseorang dapat dipengaruhi oleh hari kelahiran mereka.

Berikut adalah beberapa contoh hari kelahiran dan pemilik sifat lembut serta penyayang menurut Primbon Jawa:

1. Senin Pahing

Ciri-Ciri: Orang yang lahir pada hari Senin Pahing cenderung memiliki sifat penyayang, penuh perhatian, dan lembut.

Kelebihan: Bersikap ramah, mudah bergaul, dan selalu siap membantu orang lain.

Kekurangan: Terlalu sensitif terhadap perasaan orang lain.

2. Selasa Pon:

Ciri-Ciri: Orang yang lahir pada hari Selasa Pon dapat memiliki sifat yang ramah, murah hati, dan bersedia membantu sesama.

Baca Juga: 6 Weton Narsis yang Disebut Paling Suka Jadi Pusat Perhatian

Kelebihan: Berjiwa sosial tinggi, mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Kekurangan: Terkadang bisa terlalu memanjakan orang lain.

3. Jumat Kliwon:

Ciri-Ciri: Pemilik sifat lembut dan penyayang, memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain.

Kelebihan: Senang membantu orang lain, memiliki empati yang tinggi.

Kekurangan: Kadang-kadang terlalu mudah terbawa perasaan.

4. Sabtu Wage:

Ciri-Ciri: Orang yang lahir pada hari Sabtu Wage dapat memiliki sifat penyayang dan pekerja keras.

Baca Juga: 4 Weton yang Punya Hidup Mujur dan Penuh dengan Karma Baik

Kelebihan: Tegas dalam menjalani prinsip hidup, berdedikasi tinggi terhadap pekerjaan.

Kekurangan: Terkadang terlalu fokus pada pekerjaan dan kurang memperhatikan kebutuhan emosional.

5. Minggu Kliwon:

Ciri-Ciri: Pemilik sifat lembut, penyayang, dan suka membantu orang lain.

Kelebihan: Mampu menciptakan kedamaian di sekitarnya, senang memberikan dukungan moral.

Kekurangan: Terkadang terlalu pasif dan kurang tegas.

Perlu diingat bahwa keyakinan seperti ini bersifat mistis dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Baca Juga: 3 Weton yang Suka Bagi-bagi Uang dan Rezeki

Hal ini lebih bersifat budaya dan tradisional dalam masyarakat Jawa.

Setiap individu memiliki keunikan dan tidak semua aspek kepribadian dapat dijelaskan atau diprediksi berdasarkan hari kelahiran.

(*)