Terkuak Pilot Susi Air Dijaga Ketat KKB Papua, Pj Bupati Nduga yang Jadi Negosiator Pembebasan Hampir Mati Diserang

Senin, 29 Januari 2024 | 20:13
IST/POS-KUPANG.COM

Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengungkapkan hal mengejutkan bahwa Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge hampir mati diserang anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Gridhot.ID - Edison Gwijangge, Penjabat (Pj) Bupati Nduga yang dipercayakan sebagai negosiator pembebasan pilot Susi Air, baru-baru ini hampir mati diserang anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Pasalnya, helikopter yang digunakan Edison Gwijangge ditembak oleh KKB Papua.

Fakta tentang peristiwa ini diungkap oleh Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno kepada awak media, baru-baru ini.

"Jadi, Penjabat Bupati Nduga (Edison Gwijangge) itu hampir mati ditembak anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya," ujar Bayu saat dihubungi TribunPapua.com, Sabtu (27/1/2024).

Peristiwa semacam itu, lanjut dia, bukan hanya sekali tetapi sudah berulang kali.

Sementara terkait pembebasan pilot Susi Air, Bayu Suseno mengatakan bahwa negosiasi dengan KKB Papua memang dipercayakan kepada Pj Bupati Nduga.

Pasalnya, ia punya hubungan keluarga dekat dengan Egianus Kogoya.

Akan tetapi, katanya, hingga kini upaya negosiasi menemukan banyak kendala.

Karena pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen, dikawal sangat ketat oleh anggota KKB Papua.

Sampai saat ini, pihaknya masih berusaha untuk membebaskan Kapten Philips.

"Pilot masih belum bisa kita selamatkan, karena posisi dijaga ketat Egianus Kogoya," kata Bayu.

Baca Juga: Suaminya Gugur Ditembak KKB Papua, Viral Momen Istri Kopda Hendrianto Menangis Histeris Peluki Peti, Singgung soal Janji

Meski demikian, Bayu memastikan Kapten Philips dalam kondisi sehat.

Ia menambahkan, Pj Bupati Nduga intens berkomunikasi dengan KKB Papua untuk melakukan negosiasi.

"PJ Bupati Nduga yang intens (berkomunikasi). Melibatkan (Satgas Damai Cartenz), kami di belakang untuk gakkum-nya. Karena Egianus Kogoya hanya percaya ke Pj Bupati karena ada hubungan keluarga," ujarnya.

Namun demikian, Bayu mengungkapkan bahwa proses negosiasi juga tidak berjalan mulus.

Karena, terkadang Pj Bupati Nduga mendapatkan ancaman bahkan serangan dari anggota KKB Papua yang diduga atas perintah Egianus Kogoya.

"Sudah sering (kendala). Hampir mati juga karena helikopter bupati ditembakkan KKB," tuturnya.

"Pembebasan itu bukan hanya tugas ODC, kami fokusnya ke pemberantasan KKB, hal ini sesuai rencana operasi. Pembebasan sandera ini tugas negara. Seluruh aparatur dan kementerian/lembaga mengemban tugas itu karena yang disandera kan WNA," kata dia.

Bayu menegaskan, pihaknya tetap akan mengedepankan negosiasi untuk mengupayakan pembebasan Kapten Philips.

"Apabila upaya itu gagal, maka kami akan lakukan upaya hard approach. Namun harus benar-benar diperhitungkan dengan baik agar tidak jatuh korban dari sandera maupun dari masyarakat sipil lainnya," tambahnya.

Untuk diketahui, pilot Susi Air Kapten Philips Marthen merupakan warga negara Selandia Baru.

Ia disandera oleh KKB Papua setelah pesawat yang dipilotinya mendarat mulus di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023 lalu.

Setelah pilot disandera, pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu dibakar oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Sejak itu sampai sekarang, prajurit TNI-Polri masih terus berusaha melakukan penyelamatan tanpa mengorbankan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Polisi Siap Bayar Uang Tebusan Rp 5 Miliar ke KKB Papua Egianus Kogoya, Pengamat: Tidak Ada Salahnya Jika Pilot Susi Air Dibebaskan

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber TribunPapua.com