GridHot.ID - Terkuak sosok dokter gadungan yang sudah lama dicari polisi gara-gara menipu banyak klub sepak bola Tanah Air.
Pihak kepolisian akhirnya berhasil menangkap dokter gadungan tersebut.
Diketahui, dokter gadungan yang merugikan banyak klub sepak bola itu telah dilaporkan sejak 3 Desember 2021 silam.
Dilansir dari tribun-video.com, dokter gadungan bernama Elwizan Aminudin atau disapa dokter Amin berhasil diamankan Polresta Sleman pada Selasa (30/1/2024).
Diketahui, Elwizan sebelumnya telah menjadi buron sejak Desember 2021.
Elwizan sebelumnya telah dilaporkan oleh manajemen klub sepakbola PSS Sleman.
Tak hanya PSS Sleman, diketahui bahwa Elwizan sempat bekerja di Tira Persikabo, Kalteng Putra, Bali United hingga Tim Nasional (Timnas) U-16 dan U-19 pada 2014.
Elwizan diketahui kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron selama dua tahun terakhir.
Diketahui, polisi sempat membeberkan pencarian Elwizan, namun terkendala lantaran yang bersangkutan selalu berpindah-pindah lokasi.
Polisi pun telah menerima verifikasi keabsahan ijazah yang bersangkutan dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
PT LIB juga sudah menyatakan bahwa ijazah kedokteran Elwizan tidak terdaftar.
Mantan dokter Timnas Indonesia U-19 itu, kini telah dibawa ke Polresta Sleman untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dilansir dari tribunnews.com, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Sleman berhasil menangkap Elwizan Aminudin (EA), dokter gadungan yang pernah menangani sejumlah klub sepak bola tanah air.
Faktanya, pria berusia 42 tahun itu tidak pernah mengenyam pendidikan dokter.
EA dilaporkan PSS Sleman usai ketahuan memiliki ijazah palsu.
EA bahkan sempat dikontrak PSS Sleman dan bergaji antara Rp15-25 juta per bulan.
Berikut ini deretan fakta-faktanya :
1. Pernah Jadi Kondektur
Sebelum mengaku sebagai dokter, Elwizan pernah bekerja sebagai kondektur bus dan memiliki usaha toko kelontong.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menyampaikan motif tersangka memalsukan dokumen sebagai dokter, yakni karena alasan ekonomi.
Tersangka mengaku ingin menghasilkan pendapatan lebih dari pekerjaan sebelumnya.
"Sebelum jadi dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia juga bekerja sebagai kondektur bus dan ada juga usaha jualan toko kelontong," kata Adrian, Selasa (30/1/2024).
2. Download Ijazah dari Google
Aksi yang dilakukan EA rupanya sangat sederhana.
Ia mengambil atau mendownload salah satu contoh ijazah dokter dari Google.
Kemudian EA mengeditnya dengan mengubah nama dan memasukkan foto tersangka.
3. Delapan Tahun Jadi Dokter Gadungan
Tersangka diketahui menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan selama kurang lebih delapan tahun yakni sejak tahun 2013 hingga 2021.
Jumlah tim sepak bola yang berhasil dikelabui tersangka pun ternyata cukup banyak.
Berdasarkan keterangan pelaku, total ada sembilan klub termasuk PSS Sleman yang pernah dikelabui oleh tersangka.
Adrian merinci, dari pengakuan tersangka yang disampaikan ke polisi, yang bersangkutan mengaku pernah menangani klub sepakbola Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas U-19 Indonesia, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC.
Kemudian, EA kembali lagi ke Timnas U-19 Indonesia lalu ke Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.
"Itu sejak tahun 2013 sampai tahun 2021," kata Adrian.
4. Terbongkar tahun 2021
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, menyebut perkara dokter gadungan EA ini bermula pada Februari 2020, PT PSS membutuhkan dokter untuk klub PSS Sleman.
Tersangka dihubungi oleh manajemen untuk bekerja sebagai dokter.
Setelah itu, tersangka melamar sebagai dokter dan mengirimkan softcopy ijazahnya sebagai dokter lulusan Universitas Fakultas Kedokteran di Aceh atas nama EA berikut dengan riwayat hidup atau identitas diri.
Setelah melamar, tersangka datang ke PT PSS dan diterima bekerja sebagai dokter dan menandatangani kontrak kerja dengan PT PSS mulai bulan Februari 2020.
Identitas dokter palsu Elwizan Aminudin pun berhasil terbongkar pada akhir tahun 2021.
PSS Sleman kemudian melaporkan hal tersebut ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021.
Selanjutnya, PT PSS berkirim surat ke Universitas di Banda Aceh, tempat di mana tersangka mengaku kuliah di sana dan pada 30 November 2021 itu juga ada jawaban yang menerangkan bahwa atas nama yang bersangkutan bukan merupakan alumni atau lulusan dokter di sana.
5. Ditangkap Usai 3 Tahun Buron
Setelah tiga tahun buron, Elwizan yang selalu berpindah-pindah tempat akhirnya berhasil ditangkap pihak berwajib di Cibodas, Tangerang pada 24 Januari 2024.
Tersangka berhasil ditangkap berdasarkan peran partisipasi dari masyarakat. (*)