Find Us On Social Media :

5 Weton Balung Kuning Pemilik Garis Keturunan Spesial Punya Kesaktian

ILUSTRASI misteri di balik hubungan antara balung kuning dan tiga weton

GRIDHOT.ID- Dalam Primbon Jawa, ada kepercayaan yang berhubungan dengan weton seseorang dan bagaimana hal itu mempengaruhi karakteristik, keberuntungan, dan kesaktian spiritual mereka.

Berikut adalah 5 weton balung kunging konon memiliki garis keturunan spesial yang punya kesaktian:

1. Jumat Pon

- Dipercaya memiliki energi spiritual yang kuat.

- Orang yang lahir pada hari Pon diyakini memiliki kemampuan spiritual yang luar biasa dan dapat berkomunikasi dengan dunia gaib dengan lebih mudah.

2.Senin Legi

- Dianggap sebagai hari kelahiran yang penuh berkah.

Baca Juga: 6 Weton Bijak yang Mampu Menginvestasikan Uang dengan Cerdas

- Orang yang lahir pada hari Legi dipercaya memiliki kesaktian spiritual yang tinggi dan dapat memengaruhi orang lain dengan kehadiran atau doanya.

3. Selasa Wage

- Dipercaya sebagai hari kelahiran yang membawa keberuntungan dan kesaktian.

- Orang yang lahir pada hari Wage diyakini memiliki kemampuan spiritual yang kuat dan mungkin memiliki kemampuan khusus dalam bidang tertentu, seperti pengobatan tradisional atau ilmu gaib.

4. Jumat Kliwon

- Dianggap memiliki energi spiritual yang kuat dan bercampur aduk.

- Orang yang lahir pada hari Kliwon diyakini memiliki kepekaan spiritual yang tinggi namun juga bisa rentan terhadap pengaruh negatif.

Baca Juga: Mampu Beli Apapun yang Mereka Inginkan, Inilah 5 Weton yang Ditakdirkan Punya Rezeki Melimpah

5. Senin Pahing

- Dipercaya membawa energi spiritual yang stabil.

- Orang yang lahir pada hari Pahing diyakini memiliki kesaktian spiritual yang terkendali dan dapat menjadi pemimpin spiritual yang baik.

Setiap hari kelahiran memiliki arti dan pengaruh yang berbeda menurut tradisi Primbon Jawa, dan kesaktian spiritual adalah salah satu aspek yang dipercayai dapat dipengaruhi oleh hari kelahiran seseorang.

Namun, penting untuk diingat bahwa kepercayaan ini berakar dalam tradisi budaya dan bukanlah kepastian ilmiah.

***