Find Us On Social Media :

7 Arti Kedutan di Pipi, Salah Satunya Konon Nasib Baik Mengampiri

Ilustrasi arti kedutan di pipi kiri

GRIDHOT.ID- Menurut primbon Jawa, kedutan di pipi bisa memiliki berbagai arti yang diyakini berkaitan dengan nasib seseorang.

Berikut 7 arti kedutan di pipi menurut Primbon Jawa

1. Kedutan di Pipi Kiri (Bagian Atas):

Primbon Jawa meyakini bahwa kedutan di pipi kiri bagian atas menandakan bahwa seseorang akan mendapatkan keberuntungan atau kabar baik yang akan datang.

2. Kedutan di Pipi Kiri (Bagian Bawah):

Kedutan di bagian bawah pipi kiri menurut primbon Jawa bisa menandakan bahwa seseorang akan menerima kunjungan atau tamu yang membawa berita baik.

3. Kedutan di Pipi Kanan (Bagian Atas):

Kedutan di bagian atas pipi kanan menurut primbon Jawa dianggap sebagai pertanda bahwa seseorang akan mendapatkan nasib yang kurang baik atau mendapat gangguan.

Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Tumit Kaki, Simbol Kejadian Tak Menguntungkan

4. Kedutan di Pipi Kanan (Bagian Bawah):

Menurut primbon Jawa, kedutan di bagian bawah pipi kanan bisa diartikan sebagai tanda bahwa seseorang akan dihadapkan pada situasi yang menimbulkan kecemasan atau kesulitan.

5. Kedutan di Kedua Pipi Secara Bersamaan:

Kedutan di kedua pipi secara bersamaan menurut primbon Jawa bisa menandakan adanya perubahan besar dalam kehidupan seseorang, baik itu positif maupun negatif.

6. Kedutan di Pipi Kanan Atas dan Pipi Kiri Bawah (Bersamaan):

Primbon Jawa meyakini bahwa kombinasi kedutan di pipi kanan atas dan pipi kiri bawah menandakan bahwa seseorang akan mendapat kesempatan yang baik namun juga akan dihadapkan pada beberapa rintangan.

7. Kedutan di Pipi Kiri Atas dan Pipi Kanan Bawah (Bersamaan):

Baca Juga: 4 Arti Kedutan di Jempol Kaki Kiri, Peringatan Akan Perubahan Hidup

Kedutan di pipi kiri atas dan pipi kanan bawah bersamaan menurut primbon Jawa bisa menandakan bahwa seseorang akan mengalami perubahan dalam kehidupan pribadi atau hubungan.

Interpretasi ini didasarkan pada keyakinan tradisional dan budaya Jawa yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Namun, penting untuk diingat bahwa ini hanya sebatas kepercayaan dan bukanlah sesuatu yang dapat dipastikan secara ilmiah.

(*)