Bucek mengatakan ia masih berusia muda saat menikah dengan Titi DJ. Pernikahannya dengan Titi DJ pun hanya bertahan selama dua tahun.
"Nikah sama Titi umur 20, terus umur 21 punya anak, umur 22 cerai," kenang Bucek.
"Menikah kala itu karena kesombongan gua karena ngerasa udah mapan dan bekerja dan merasa sudah pintar," tambahnya.
"Tapi ternyata proses itu yang jadi proses pendewasaan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Bucek mengungkap masa pacarannya dengan Titi DJ.
Bucek meyebut dirinya dulu menganut konsep pacaran kumpul kebo.
"Karena gue pacaran sama Titi itu sebentar nggak sampai 2 tahun," ungkapnya.
"Konsep gue pacaran itu kumpul kebo, itu kenyataannya itulah gue. Gue juga begitu dengan mantan-mantan sebelum gue," tambahnya.
Bucek secara gamblang mengatakan pola pikirnya memang seperti orang barat. Bagi Bucek, partnership lebih penting daripada pernikahan.
"Cara berpikir gua terlalu luar negeri karena menurut gua patnership itu lebih penting dari pernikahan," ujarnya.
"Maaf ya kalau ada yang gak setuju sama ini," lanjutnya.
Bucek bahkan mengaku masih menerapkan pola pikir seperti itu saat berkenalan dengan wanita baru.
Namun, Bucek tentu saja paham jika menerapkan prinsip seperti itu sangat sulit di Indonesia.
Pasalnya, menurut Bucek, wanita di Indonesia masih berpikir ujung dari sebuah hubungan adalah pernikahan.
(*)