GRIDHOT.ID- Primbon Jawa memuat banyak kepercayaan dan pantangan terkait dengan weton seseorang.
Beberapa di antaranya diyakini sulit untuk ditebak atau diterawang karena ada kepercayaan bahwa ada "pagar gaib" yang melindungi atau menghalangi informasi tentang individu tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh weton yang dianggap sulit untuk ditebak dan diterawang menurut primbon Jawa:
1. Jumat Kliwon
Hari kelahiran di hari Jumat Kliwon dianggap memiliki kekuatan gaib yang kuat.
Orang-orang yang lahir pada hari ini sering dianggap memiliki kepekaan spiritual yang tinggi dan kemampuan untuk merasakan energi gaib.
Mereka juga dianggap memiliki nasib yang sulit diprediksi.
Baca Juga: 5 Weton Paling Jujur Sedunia, Hidupnya Mujur dan Penuh dengan Karma Baik
2. Selasa Wage
Hari kelahiran di hari Selasa Wage juga dianggap memiliki karakteristik yang sulit diprediksi.
Orang-orang yang lahir pada hari ini sering dianggap memiliki energi yang kuat namun sulit untuk dipahami.
Mereka dapat memiliki kepribadian yang kompleks dan sulit untuk ditebak.
3. Sabtu Pahing
Sabtu Pahing juga dianggap sebagai hari kelahiran yang sulit diprediksi menurut primbon Jawa.
Orang-orang yang lahir pada hari ini diyakini memiliki kekuatan mistis yang kuat dan seringkali memiliki nasib yang sulit dipahami.
Baca Juga: 2 Weton Istimewa yang Akan Menikmati Kejayaan di Masa Tua
4. Minggu Pon
Minggu Pon adalah salah satu hari kelahiran yang dianggap memiliki kekuatan gaib yang kuat menurut primbon Jawa.
Orang-orang yang lahir pada hari ini diyakini memiliki kemampuan yang unik dan sulit untuk diprediksi nasibnya.
5. Kamis Legi
Hari kelahiran di hari Kamis Legi dianggap memiliki hubungan khusus dengan energi spiritual dan keberuntungan.
Orang-orang yang lahir pada hari ini sering dianggap memiliki nasib yang sulit diprediksi dan seringkali memiliki kepekaan terhadap dunia gaib.
Meskipun kepercayaan ini bervariasi di berbagai daerah dan budaya di Jawa, banyak orang masih memperhatikan hari kelahiran dalam kaitannya dengan primbon untuk mendapatkan wawasan tentang kepribadian dan nasib mereka.
(*)