Hiasan Lafaz Allah Berlapis Emas Senilai Rp3 Miliar di Masjid Pulau Buru Hilang, Warga Temukan Tangga Misterius Hanyut di Kali

Rabu, 06 Maret 2024 | 11:13
Raja Desa Kayeli

Hiasan masjid di Pulau Buru yang terbuat dari emas hilang diduga digondol maling

Gridhot.ID - Geger kasus hilangnya sebuah hiasan masjid di Pulau Buru secara misterius baru-baru ini.

Dikutip Gridhot dari Tribun Banyumas, kejadian tersebut terjadi di masjid Al Huda di Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku.\\

Hiasan masjid di Masjid Al Huda tersebut merupakan sebuah ukiran lafaz Allah yang dibuat dari emas dengan berat total 2,6 kilogram.

Hiasan itu sendiri ditaksir memiliki nilai mencapai Rp3 miliar.

Hiasan tersebut menempel di bagian kubah masjid dan menjadi kebanggaan warga sekitar.

Aksi sang pencuri yang mengambil hiasan emas tersebut terbilang nekat.

Polisi dilaporkan sudah turun tangan untuk menangani kasus ini.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buru AKBP Sulastri Sukidjan menyebut sudah ada laporan masuk tentang kejadian ini dan pihaknya langsung mengirimkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan mencari bukti-bukti.

"Anggota saya saat dapat laporan hilangnya hiasan kubah masjid langsung turun ke TKP di Desa Kayeli," kata Sulastri.

"Anggota saya saat dapat laporan hilangnya hiasan kubah masjid langsung turun ke TKP di Desa Kayeli," kata Sulastri.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Raja (Kepala Desa) Kayeli Fandi Ashari Wael mengungkapkan, hiasan kubah yang kerap disebut sebagai tiang Alif tersebut sudah terpasang sejak lebih kurang sembilan tahun lalu.

Baca Juga: Buat Nenek Tewas, Caleg Gagal di Subang yang Nyalakan Petasan Jumbo Hampir Dihajar Warga, Ternyata Bukan Orang Baru di Dunia Politik

Hiasan kubah itu didesain oleh perajin emas yang didatangkan secara khusus. Kemudian, hiasan itu dipasang dalam sebuah upacara keagamaan.

"Itu sudah dipasang sejak tahun 2015," kata Fandi saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon dari Ambon, Selasa (5/3/2024).

Fandi mengakui hiasan tersebut bernilai dan menjadi kebanggaan warga setempat.

"Itu (hiasan dilapisi emas) beratnya 2,6 kilogram," katanya.

Warga setempat merasa geram dan sedih atas hilangnya hiasan kubah itu.

Sebab, warga dan penambang di Gunung Botak sebelumnya telah berpatungan demi membuat hiasan kubah masjid tersebut.

"Jadi dulu awalnya tahun 2013-2014 itu semua masyarakat dan penambang yang ada di Gunung Botak kumpul (mengumpulkan) emas (untuk hiasan)," kata dia.

Fandi pun mengungkap kekecewaan warga.

"Kami semua terkejut dan merasa sedih sekali," ujar dia.

Warga menduga pencuri hiasan kubah emas itu menggunakan tangga saat beraksi.

Sebab, warga sempat menemukan tangga yang diduga ditinggalkan oleh pencuri tersebut.

Baca Juga: Maling Laptop Nyaris Diamuk Massa Saat Turun dari Bus, Aksinya Langsung Digagalkan oleh Penumpang dan Kru

"Memang kemarin ada masyarakat yang menemukan tangga hanyut di kali dan itu sudah dilaporkan ke Polres," kata Fandi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Banyumas