Innalillahi, Satu Keluarga Lompat dari Lantai 21 di Jakarta Utara, Tangan Saling Terikat Semua Korban Luka Parah di Bagian Ini

Minggu, 10 Maret 2024 | 14:42
Arsip istimewa Tribun Jakarta

satu keluarga lompat bersama hingga tewas di Jakarta Utara

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, satu keluarga ditemukan meninggal dunia di lantai dasar sebuah apartemen di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, satu keluarga yang tewas tersebut terdiri dari empat orang yang merupakan suami istri dan dua anak.

Mereka adalah ayah berinisial EA (50), ibu AEL (52), anak perempuan berinisial JL (15), dan anak laki-laki berinisial JW (13).

Keempatnya diduga tewas karena jatuh dari lantai 21 apartemen secara bersama-sama.

Seluruh tangan korban saling terikat satu sama lain dengan tali.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuannya, sementara sang ibu ke anak laki-lakinya.

Setelah saling mengikatkan tangan, mereka lalu melompat dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.

Keempat orang tersebut awalnya diketahui datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.

Kemudian mereka turun di parkiran, dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.

Di dalam lift, sang ayah menciumi kening istri dan anak-anaknya serta sang ibu mengumpulkan ponsel mereka.

Baca Juga: Suami di Serdang Bedagai Habisi Nyawa Istri, Rekayasa Seolah-olah Korban Bunuh Diri Pakai Cara Ini

"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kompol Agus Ady Wijaya.

Pada pukul 16.05 WIB, mereka keluar dari lift di tangga 21 kemudian naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.

"Kemudian pukul 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kapolsek.

Polisi pun memastikan keempat orang sekeluarga ini meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri.

Warga yang sedang beraktivitas di apartemen dikagetkan bunyi benturan kencang dari tubuh empat sekeluarga itu ketika terjatuh ke halaman parkir apartemen.

Pada pukul 19.30 WIB keempat jenazah sudah dibawa mobil ambulans setelah polisi selesai melakukan olah TKP dan identifikasi awal.

Adapun pihak kepolisian yang bertugas di lokasi antara lain aparat Polsek Metro Penjaringan dan Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara.

Polisi juga sudah memasang garis polisi di sekitar area keempat korban tewas tersebut.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban ditemukan tewas di depan lobi apartemen dalam kondisi yang mengenaskan karena bunuh diri dengan luka yang sama.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab bunuh diri tersebut belum diketahui," ujar Gidion saat dikonfirmasi.

Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban, antara lain:

Baca Juga: Kematian Pria Bernama Gadis di Kuningan, Direkayasa Seolah Bunuh Diri Padahal Dihabisi Pacar Sesama Jenis, Ini Motifnya

Adapun jasad EA, AIL, JWA dan JL pertama kali ditemukan pukul 16.15 WIB. Menurut Gidion, saat itu sekuriti bernama Dedy yang tengah berjaga di depan lobi apartemen mendengar suara benturan keras.

"Ketika menoleh, ternyata terdapat empat mayat, yang sudah tergeletak di pelataran parkir dalam posisi terlentang," ungkapnya.

Dedy kemudian melaporkan kejadian itu ke petugas yang berada di Polsubsektor Teluk Intan. Bergegas, polisi mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

"Ternyata benar terdapat empat mayat yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang, dan (polisi) menghubungi tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara," kata Gidion.

Kini, keempat jenazah itu telah dibawa ke Rumah Sakit Ciptomangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum. Polisi juga masih memeriksa keterangan saksi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribunnews Bogor