Terekam CCTV, Ini Gelagat Aneh Satu Keluarga sebelum Lompat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Ibu Sempat Kumpulkan Ponsel

Senin, 11 Maret 2024 | 16:42
IST/Tribunnews.com

Rekaman CCTV keluarga yang lompat bunuh diri di apartemen Penjaringan

Gridhot.ID - Empat orang dari satu keluarga tewas bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sore.

Satu keluarga ini terdiri dari ayah, ibu dan dua anak.

Terbaru, polisi mengungkap ada gerak-gerik aneh sebelum keempat korban melompat dari atap apartemen.

Hasil penelusuran rekaman kamera CCTV, terlihat detik-detik saat sosok yang diduga sang ayah dan ibu mengajak kedua anaknya mengakhiri hidup bersama-sama.

Melansir dari Kompas.com, Kapolsek Metro Penjaringan Komisaris Agus Ady Wijaya mengatakan, gelagat aneh yang pertama ditunjukkan oleh sang ayah, EA (50).

EA terlihat merangkul dan menciumi kening istrinya AEL (52), anak perempuannya JL (15) dan anak laki-lakinya JW (13) ketika berada di dalam lift.

"Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya," ucap Agus, Sabtu malam.

Setelahnya, sang ibu juga terlihat meminta ketiganya mengumpulkan handphone mereka masing-masing.

Handphone ketiga orang lainnya dimasukkan AEL ke dalam tasnya sebelum mereka naik lantai 21.

"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ucap Agus.

Bukan penghuni apartemen

Baca Juga: Sadisnya Paman Bunuh Keponakan di Tanjung Priok, Niat Hilangkan Jejak Tapi Ketahuan, Ibu Korban Bantah Karena Utang

Adapun keempat korban bukanlah penghuni apartemen.

Mereka memang pernah tinggal di sana, namun pindah tempat tinggal2 tahun lalu.

Berdasarkan penelusuran CCTV, mereka datang ke apartemen pada pukul 16.02 WIB.

Mereka datang dalam satu mobil yang sama, yakni Daihatsu Gran Max berwarna silver, dengan nomor polisi B 2972 BIQ.

Pada pukul 16.04 WIB empat orang itu masuk ke dalam lift.

Mereka lalu naik ke rooftop lantai 21 apartemen dan tercatat melompat pada pukul 16.13 WIB.

"Berdasarkan CCTV, (mereka) naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus.

Mereka tewas terjatuh dari rooftop dengan kondisi tangan saling terikat.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, terdapat beberapa luka pada tubuh korban.

Gidion menyebut, luka itu antara lain kepala bagian belakang pecah, pinggang patah, hingga tangan dan kaki patah.

Kini, keempat jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum.

Baca Juga: Terkuak Keseharian Devara Putri Otak Pembunuhan Indriana di Bogor, Dinilai Tak Serius Nyaleg, Ternyata Bukan dari Keluarga Berada

Polisi juga masih memeriksa keterangan saksi.

Kontak bantuan

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/

Anda juga bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com atau Call Center Halo Kemenkes 1500-567.

Baca Juga: Naas Bikin Konten Berujung Maut, Pelajar SMP Tewas Terserempet Kereta di Jatinegara, Pihak KAI: Itu Jalur Terlarang

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com