GridHot.ID - Pesawat Pilatus Smart Air Aviation tipe PC6 PK-SNE jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara pada Jumat (8/3/2024) siang.
Pesawat tersebut diketahui tengah membawa 583 kilogram sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan.
Satu orang dikabarkan tewas, sedangkan satu lainnya ditemukan selamat dalam kondisi begini.
Dilansir dari Kompas TV, pilot pesawat Capt. M Yusuf ditemukan selamat usai pesawat yang dibawanya jatuh di Binuang, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Dandim 0910 Malinau, Letkol Inf Alisun, menyebut sebelum ditemukan pilot tersebut sempat membuat membuat tanda meminta pertolongan (SOS) dengan kepulan asap.
"Kami meyakini ada tanda-tanda baik, saat lokasi ditemukan. Di sana ada api dan ada asap terlihat," kata Alisun, dalam keterangannya, Minggu (10/3/2024).
Adapun tim yang mengetahui adanya tanda asap tersebut merupakan kru Smart Air yang ikut dalam kru pencarian. Alisun menyebut tim meyakini asap tersebut dibuat oleh kru pesawat yang selamat.
"Kalau dihitung waktu, tidak mungkin itu api dari kecelakaan. Pasti dibuat oleh kru yang selamat," ucapnya.
Tim penolong yang pertama kali melihat tanda pertolongan merupakan kolega dari pilot.
Dikutip dari Tribunnews, setelah tim gabungan mengkaji terkait kepulan asap tersebut, Alisun kemudian meminta tim penolong untuk kembali ke lokasi sejam sebelum waktu terbang berakhir.
Alhasil, pada Minggu sore, tim SAR gabungan berhasil menemukan titik jatuhnya pesawat dan mengevakuasi kru pesawat yakni Pilot Capt M Yusuf dan teknisi Deni Sobali.
Berbeda dengan kondisi M Yusuf yang selamat, sang teknisi Deni Sobali ditemukan meninggal dunia.
Adapun kedua korban dievakuasi dengan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara (AU).
Setelah berhasil dievakuasi, dua awak pesawat tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK.
Sementara itu Kepala Desa Binuang, Krayan Kalvin Daud Ipin yang mengikuti perkembangan evakuasi membenarkan adanya tanda yang dibuat oleh sang pilot.
"Pilot buat api unggun, jadi asap yang terlihat waktu pencarian kemarin memang dia yang buat," kata Kalvin, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Seperti diketahui, pesawat milik Smart Aviation tersebut sebelumnya dilaporkan hilang kontak pada Jumat (8/3/2024) pada pukul 08.25 Wita usai lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan.
Rencananya pesawat tersebut menuju Binuang dengan perkiraan ketibaan pukul 09.25 Wita.
Pesawat perintis ini membawa sembako sebanyak 21 item dengan berat 583 kilogram. Item tersebut di antaranya gula sebanyak 25 kilogram, pasta gigi, kopi dan permen.
Melansir tribun-medan.com, beginilah nasib kru pesawat Smart Air rute Tarakan-Nunukan hilang kontak pada Jumat (8/3/2024).
Adapun setelah tiga hari, pencarian korban kecelakaan pesawat Smart Air membuahkan hasil, Minggu (10/3/2024).
Pilot Smart Air yang bernama M Yusuf (29) ditemukan selamat. Sementara co-pilot, Deni S (27) ditemukan dalam keadaan meninggal.
Kedua korban telah dievakuasi menggunakan Heli Caracal dan tiba di Apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan sekitar pukul 17.23 WITA.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo memastikan operasi pencarian berlangsung aman dan tim SAR gabungan terus melaporkan kejadian di lapangan.
"Kami sudah mengerahkan Tim SAR gabungan untuk mengatasi hal ini sesegera mungkin. Kita lakukan deteksi identifikasi koordinat."
"Hari kedua siapkan tim masuk ke sana lokasi. Konsep awalnya Heli Bell kemudian membawa tim SAR untuk digeser mendekat ke lokasi kejadian kemudian menyiapakab satu Caracal dan Boeing 737 melakukan memastikan kondisi cuaca," ungkapnya, Minggu, dikutip Tribun-medan.com dari TribunKaltara.com.
Bambang Sudewo menyatakan pilot yang selamat langsung dievakuasi menggunakan ambulans setiba di Apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan.
"Pilot dinyatakan masih dalam kondisi hidup dan saat ini dibawa ke RSUD dr.H.Jusuf SK. Nanti dari tim medis menilai apakah ditangani di Tarakan atau ke rumah sakit yang mampu menangani," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kansar Tarakan, Syahril mengatakan upaya pencarian pada hari ketiga dimulai pukul 07.20 WITA.
Heli Bell 412 HA-5224 digunakan untuk membawa tim SAR gabungan, sedangkan Boeing AI-7302 untuk mengamati proses evakuasi.
"Proses evakuasi korban menggunakan Caracal H-2207, mengevakuasi seluruh korban dengan sistem hoisting dibawa atau dievakuasi ke Tarakan," tuturnya.
Kedua korban telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat, sementara 10 anggota tim SAR gabungan masih bertahan di lokasi dan akan dijemput Senin (11/3/2024).
"Adapun data korban yang ditemukan, Capt. M Yusuf berusia 29 tahun ditemukan selamat dan satu orang bernama Deni S meninggal dunia," pungkasnya.(*)