Find Us On Social Media :

6 Weton Aras Pepet yang Mudah Tergoda & Susah Menerima Nasihat Orang

Ilustrasi weton yang dinaungi Aras Pepet

GRIDHOT.ID- Aras Pepet merupakan salah satu naungan dalam Primbon Jawa yang dikaitkan dengan keberuntungan dan kemakmuran.

Weton dengan Aras Pepet diyakini memiliki beberapa kelebihan dan keistimewaan dibandingkan weton lainnya.

Apa itu Aras Pepet?

Aras Pepet berasal dari kata "aras" yang berarti naungan dan "pepet" yang berarti menempel.

Kelebihan Weton dengan Aras Pepet:

Di bawah naungan Lakuning Lintang: Naungan ini dikaitkan dengan keberuntungan, kemakmuran, dan kemudahan dalam mencapai tujuan.

Rezeki lancar: Weton dengan Aras Pepet diyakini memiliki rezeki yang lancar dan selalu cukup.

Baca Juga: 3 Weton Jodoh yang Akan Menjadi Pasangan Sukses Menurut Primbon Jawa

Berjiwa pemimpin: Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan mampu menjadi panutan bagi orang lain.

Berwawasan luas: Memiliki pengetahuan yang luas dan pandai dalam berbagai hal.

Disegani dan dihormati: Memiliki wibawa dan dihormati oleh orang lain.

Kelemahan Weton dengan Aras Pepet:

Mudah tergoda: Terkadang mudah tergoda oleh hal-hal duniawi dan lupa diri.

Sombong: Memiliki kecenderungan untuk bersikap sombong dan angkuh.

Keras kepala: Keras kepala dan sulit untuk menerima nasihat dari orang lain.

Baca Juga: 4 Weton Setia pada Pasangan, Ada yang Rela Berkorban demi Kebahagiaan Bersama

Meskipun weton dengan Aras Pepet memiliki banyak kelebihan, bukan berarti mereka akan selalu sukses dan bahagia dalam hidup.

Keberhasilan dan kebahagiaan seseorang ditentukan oleh banyak faktor, termasuk usaha, kerja keras, dan doa.

Weton dengan Aras Pepet memiliki neptu (jumlah nilai weton) yang sama dengan 8, 13, 18, atau 23.

Berikut adalah beberapa contoh weton dengan Aras Pepet:

1. Minggu Legi (9)

2. Senin Kliwon (12)

3. Rabu Pon (14)

Baca Juga: 3 Weton yang Sering Direndahkan, Nasibnya Justru Mujur di Masa Depan

4. Sabtu Pahing (18)

5. Kamis Wage (12)

6. Jumat Kliwon (14)

Aras Pepet hanyalah sebuah perhitungan dalam Primbon Jawa yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup.

(*)